Beberapa waktu lalu kami sekeluarga berkesempatan mudik ke Indonesia, tepatnya saat libur musim dingin dan pergantian tahun. Tiga pekan untuk mudik ke Indonesia dengan dua kota destinasi memang singkat, apalagi jika dibandingkan libur musim panas yang sampai dua bulan ya. Tapi kami coba optimalkan durasi waktu tersebut. Momen mudik tersebut ternyata menghadirkan insight mengenai proses adaptasi kami terhadap cita rasa makanan. Bagi kami saat ini, rasa masakan Indonesia hanya ada dua versi, yaitu, enak dan enak banget. Jadi saat ke Indonesia dan pilih menu makan, kami tidak terlalu dipusingkan dengan tempat makan mana yang terkenal enak. Karena yang namanya masakan Indonesia, bagi kami semua enak. Concern kami justru di pengaturan porsi dan jadwalnya agar tetap menyehatkan. Beberapa tahun tinggal di bumi Eropa memang membuat saya terbiasa menggunakan rempah seadanya. Ketumbar, sereh, laos, merica versi bubuk. Daun jeruk, daun pandan, daun pisang, tempe dalam kondisi beku ( frozen). Sant...
Merajut Asa, Merekam Jejak, Menjaring Hikmah Asssalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh, Halo, salam kenal teman-teman pembaca :) Perkenalkan, saya Mesa. Seorang ibu rumah tangga yang saat ini berdomisili sementara di kota Wina, Austria. Griya Riset merupakan nama A Hometeam yang keluarga kami sedang bangun. Di blog ini saya menuliskan insight dari jejak perjalanan belajar saya dan keluarga. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan :)