Skip to main content

Posts

Awal Langkah Perjalanan Belajar dalam Program Beasiswa INOVASIA Social Innovators

Hampir dua bulan belakangan ini saya mengikuti program Beasiswa INOVASIA Social Innovators. Program ini diselenggarakan oleh Pak Salman Subakat, founder NSEI (Nurhayati Subakat Enterpreneurship Institute) dimana NSEI sendiri merupakan bagian dari Paragon Corp. Seru? Banget! Sebelumnya, saya mau curhat terlebih dahulu untuk mengawali tulisan kali ini :) Ini adalah momentum saya kembali menulis di blog, setelah rehat sejenak menulis konten di blog pasca kepindahan kami dari kota Wina-Austria ke Abu Dhabi. Otomatis, tulisan ini juga merupakan tulisan perdana yang saya torehkan di blog pada tahun 2024 ini. Jujur, saya rindu menulis di blog. Namun saya perlu mengelola energi dan waktu saya dan memprioritaskan hal lain lain yang perlu diurusi ketimbang menulis di blog. Dan setelah dua bulan masa rehat, saya kembali dengan bahagia dan berenergi. Memang benar adanya, bahwa istirahat itu hal penting yang perlu ditunaikan. Sekian curhatnya, mari kembali ke bahasan utama, yaitu program beasiswa
Recent posts

Jurnal Konferensi Perempuan Indonesia, Merumuskan Peta Konsep dan Rencana Sinergi

  Bismillahirrohmanirrohim... Menuliskan jurnal Konferensi Perempuan Indonesia sungguh mengasyikkan. Karena tak bisa sembarang menulis, melainkan mengajak diri menyelami  insight  yang diperoleh selama Konferensi Perempuan Indonesia lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di t emplate Peta Konsep yang rasa-rasanya membantu menguatkan pijakan dalam menjalankan gerakan pembaharu Puan Adaptif. Berikut peta konsep yang saya buat : Untuk rencana sinergi dalam waktu terdekat, gerakan kami berencana membuat sebuah webinar yang mengundang para ahli sebagai narasumber. Untuk jangka panjang, masih akan didiskusikan lebih lanjut dalam tim pasca masa liburan pergantian tahun nanti. Selamat  family time!

Jurnal 16 Kampus Ibu Pembaharu, Buddy Review : Menelaah Scale Up Impact dari Gerakan Galeri Ibu

  Bismillahhirrohmanirrohim... Menuliskan jurnal terakhir di kelas Bunda Salihah,ternyata lagi-lagi di hari terakhir tenggat waktu pengumpulan jurnal. Qodarullah ada to do list  yang perlu diselesaikan di beberapa hari belakangan ini. Di materi delapan ini, saya mendapatkan rezeki ber- buddy  dengan mba Ahsani Taqwim, yang sering disapa dengan panggilan „mba Sani“. Beliau adalah founder dari Galeri Ibu, gerakan ibu pembaharu yang mengangkat problem statement  berupa Self Control.    Mba Sani amat gercep menghubungi saya terlebih dahulu di begitu daftar buddy sudah diumumkan pada hari Jum‘at di Kampus Ibu Pembaharu. MasyaAllah, terlihat sekali kesungguhan beliau berproses di kelas Bunda Salihah ini. Saya baru membalas sekitar dua belas jam kemudian. Sesaat setelah saya membalas chat beliau, beliau membalas dengan kabar duka, bahwa ibunda beliau baru saja berpulang. Innalillahi wainna ilaihi roji‘un... Hari Minggu, beliau kembali menghubungi saya untuk mengabarkan bahwa jurnal review bel

Jurnal 15 Kampus Ibu Pembaharu, Menyusun Portofolio Individu dan Video Changemaker Journey sebagai Tugas Akhir Bunda Salihah

Bismillahhirrohmanirrohim... Alhamdulillah, selesai juga pembuatan video changemaker journey gerakan Puan Adaptif dan portofolio individu selama mengikuti perkuliahan Bunda Salihah batch 2 ini.  Video Changemaker Journey bisa ditonton di sini Sedangkan portofolio individu, saya buat di canva yang mana bisa dibaca di tautan ini . Alhamdulillah jurnal materi 1 hingga 8 bisa saya kerjakan hingga tuntas. Untuk jurnal buddy review materi 1 hingga 7 juga sudah tertunaikan, tinggal materi 8. InsyaAllah akan dikerjakan esok hari usai perjalanan dari luar kota.  

Jurnal 14 Kampus Ibu Pembaharu, Buddy Review : Menyadari Urgensi Semangat Pagi dari Gerakan Mentari Spirit

Alhamdulillah, satu jam menjelang batas waktu pengumpulan jurnal, akhirnya tugas ini tertunaikan. Fyuuh... Alhamdulillah. Hari ini salju turun dengan lebatnya. Tentu saja kondisi ini mengundang anak-anak untuk bermain di luar rumah. Pucuk dicinta ulam tiba, seornag teman mengajak bermain schlitten atau seluncuran di dekat rumahnya yang memang di situ terdapat bukit tempat seluncuran. Plus ada Zauberteppich- nya sehingga kita tak mengeluarkan energi banyak untuk kembali naik ke atas bukit setelah meluncur ke bawah dengan  toboggan  atau kereta luncur. Qodarullah sejak kemarin saya batuk pilek. Cuaca yang dingin ditambah dengan aktivitas yang padat dan sesekali mengharuskan untuk keluar rumah di tengah cuaca yang dingin, hujan dan berangin, membuat daya tahan tubuh ini menurun. Mengetahui kondisi saya, teman saya pun menawarkan untuk dititipi anak-anak, sehingga saya cukup mengantar mereka ke stasiun dekat halte bus yang akan membawa mereka ke lokasi seluncuran. MasyaAllah, tawaran itu s

Jurnal 13 Kampus Ibu Pembaharu, Menerapkan Theory of Change dalam Gerakan dan Menganalisa Dampak Sosial dari Aksi yang Dijalankan

Bismillahhirrohmanirrohim.... Saatnya menuliskan jurnal ketujuh tentang ApresiAksi yang mencakup tentang analisa dampak sosial, theory of change  dan  risk management. Aksi yang tim Puan Adaptif jalankan sebagai prototype  antara lain sebagai berikut : Mengadakan enrichment programm dengan mba Farda mengenai kaitan antara kesehatan mental dan kemampuan adaptasi Membuat konten isian blog dan media sosial gerakan Berkolaborasi dengan pemerintah kota Jepara dalam pengisian materi kemampuan adaptasi dalam pelatihan Gerakan Remaja Hebat Setelah tiga aksi tersebut dijalankan, maka kami melakukan analisa dampak sosial dengan cara brainstorming dalam meeting  rutin internal anggota tim gerakan Puan Adaptif. Mengejawantahkan hasil pemikiran pasca enrichment programm tersebut ke dalam bahan konten media sosial dan melihat availabilitas rencana aksi ke depan. Kemudian kami juga mengamati kenaikan jumlah  followers  di akun Instagram dan jumlah pembaca blog. Testimoni dari peserta pelatihan juga m

Jurnal 12 Kampus Ibu Pembaharu, Buddy Review : Mengenal Budidaya Kalkun dari Gerakan Kalkunkoe

  Bismillahhirrohmanirrohim... Alhamdulillah, setelah memberi jeda diri pasca mengerjakan jurnal Kongres, kemudian berkoordinasi internal tim Puan Adaptif untuk mendiskusikan program dan jadwal rapat rutin yang baru, akhirnya hari ini (di hari terakhir deadline ), aku bisa menyusun jurnal buddy review . Mengapa ada perubahan jadwal rapat rutin? Lagi-lagi aku merasakan keunikan tim Puan Adaptif, dan memang inilah tantangan para ibu rantau yang bergabung dengan komunitas yang basisnya ada di Indonesia. Tak lain dan tak bukan adalah penyesuaian waktu. Jadi ceritanya jadwal rapat rutin tim kami adalah Jum‘at jam 19.30 WIB, dimana di jam tersebut -saat musim panas- di Eropa adalah jam 14.30 CEST sedangkan di Amerika khususnya El Paso (tempat tinggal salah satu anggota tim, mba Rohmah) adalah 05.30 MDT. Nah, seiring berakhirnya Daylight Saving Time di Wina, Austria, kota dimana saya tinggal, maka selisih waktu antara waktu setempat dengan WIB menjadi enam jam, dimana saat jam 19.30 WIB artin