Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

Sejenak Melepas Rutinitas, Berdamai dengan Kondisi Tidak Ideal

Seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang kurang ideal. Kondisi yang membuat proses tak berjalan sesuai rencana awal. Situasi yang mengharuskan kita untuk sedikit menurunkan standar pencapaian sehingga perjalanan kehidupan tetap dapat berjalan meski bisa jadi kurang sesuai dengan target semula. Salah satunya adalah saat kita sedang diberi ujian berupa sakit oleh Allah. Alhamdulillah di bulan Januari ini Allah memberikan nikmat sakit untuk Abiya dan Ummica. Abiya mengalami cedera patah tulang dan mengharuskannya untuk menjalani operasi dan rawat inap beberapa hari,  selang beberapa hari kemudian demam berdarah meruntuhkan pertahanan Ummica dan memintanya untuk menginap sementara di rumah sakit. Lalu, apa kabar si putri kecil? Dia pun beradaptasi dengan kondisi yang tidak biasa ini. Termasuk proses toilet training nya. Sejak usia 16  bulan, Ummica sedang melatihkan toilet training padanya. Itu artinya, bulan Januari ini adalah bulan kelimanya dalam menjalani proses toilet training

Karena Informasi Merupakan Tanggung Jawab Penuh Seorang Komunikator

Komunikasi Produktif Kemarin adalah waktunya berbagi tentang Tangga Ibu Profesional (TIPs) di grup WA IIP Bandung 1. Karena sejalan dengan materi komunikasi produktif yang sedang kami jalankan di bulan Januari ini, maka saya turut berbagi cerita disitu. Berikut cerita saya : Ini terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu, si kecil sedang makan nata de coco di mangkuk kecil. Dia asyik makan, sedangkan saya asyik bermain air di tempat cuci piring bersama piring-piring kotor. Tak seberapa lama, si kecil bilang,"Mi, ada semut, di mangkok." Dengan enteng saya jawab,"Oya, buang aja Nduk.." Maksud hati adalah buang semutnya, lalu lanjutkan makannya. Beberapa detik kemudian, ada suara menyusul,"Mi,ambil..ambil.." si kecil sudah berada di depan kamar mandi sembari memegang mangkuk. Ternyata dia membuang seluruh isi mangkuknya, dan saat melihat makanannya jatuh ke lantai kamar mandi (memang sebelumnya,jika dia ingin membuang kuah atau minuman, saya instruksikan u

One Day One Post for 99 days dan Jurnal Bunda Sayang

Waktu menjemur pakaian adalah salah satu aktivitas me time bagiku. Ya, me time untuk pikiran, saat fisik terus bergerak menjalankan rutinitas. Sembari menata baju-baju di jemuran, pikiranku seringkali melanglang buana , dan kali ini pikiranku terarah ke ODOP #99days yang sedang kujalani. “Kita sekadar tempat yang kondusif untuk teman-teman keluar ghirah alami kebutuhan menulisnya. Biarkan setiap orang set target masing-masing.” Shanty Dewi Arifin, sang ketua kelas angkatan pertama. Hal itu diungkapkan beliau dalam grup WhatsApp untuk menyamakan persepsi kami, tim admin ODOP #99days. Saat membacanya, aku mengangguk tanda setuju. Ya, kami sama-sama belajar membiasakan diri untuk menulis setiap hari, baik member maupun tim adminnya. Namun saat aku teringat kembali bahasan ini, fokus perhatianku justru beralih ke “Biarkan setiap orang set target masing-masing”. Ya, grup ini memang sekadar tempat untuk bersama-sama menulis. Tidak ada kriteria tulisan, persyaratan khusus lainnya

Sensory Play : Es Batu Warna, Cara Asyik Belajar Perbedaan Suhu

Postingan kali ini saya akan bercerita tentang mainan Raysa ya. Yup, es batu warna. Ide ini berasal dari aneka postingan yang seliweran di media sosial, bukan hasil pikiran saya sendiri. Bersyukur banget jadi ibu masa kini. anak tetap bisa punya ragam aktivitas meski kreativitas ibu sangat minim sekali. terimakasih untuk yang sudah bersedia berbagi :D Adakah anak kecil yang tidak suka es batu? Sep ertinya nggak ya. Setiap kali mereka melihat es batu, mata mereka berbinar dan langsung menunjuk-nunjuk meminta supaya diberi.Jadi sepertiny, es batu bisa masuk dalam daftar media alternatif sarana pembelajaran bagi anak nih. Berikut sedikit penjelasan teknisnya : Bahan : 6 sdm tepung terigu Air matang secukupnya Pewarna makanan Cara membuat : 1.     Es batu : isi wadah ice blocks  dengan air matang, tetesi dengan pewarna makanan hingga terbentuk warna yang diinginkan. Kemudian bekukan di dalam freezer . 2.     Larutan tepung :siapkan tepung terigu, larutkan ke dalam 500ml ai

Resume Singkat Buku Quantum Reading : Agar Anak Gila Baca

Buku ini buku pinjaman. Bukan milik saya... Bermula dari pembelian buku yang saya lakukan ke salah satu toko buku online milik teman, buku ini sampai di tangan saya. Ya, pemiliki toko buku online tersebut juga memiliki perpustakaan online. Menariknya, kita dapat meminjam tanpa membayar, dan bebas ongkos kirim wilayah Bandung untuk 1kg pertama. Saya memutuskan untuk meminjam 2 buku yang dikirim berbarengan dengan pesanan buku saya. Dan saya selaku peminjam, hanya cukup mengeluarkan uang untuk ongkos kirim pengembalian buku saja. Mekanisme peminjaman yang menyenangkan, bukan? Ah…ada saja caraaorang untuk membantu meningkatkan minat baca masyarakat. Mereka yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Resume buku ini dibuat semata-mata untuk mengikat ilmu yang ada dalam buku ini. Supaya bisa mengingatkan kembali kala lupa. Apalagi status kepemilikan bukupun tak ada. Usai masa pinjam habis, buku ini tak dapat saya buka lagi secara fisik. Maka, saya tuliskan bagian-bagian mana saja yang

Perdana Nge-Bakso Boedjangan, Sembari Menyusun Resolusi Keluarga

Hari libur 1 Januari 2016 kemarin, kami sepakat keluar rumah untuk bikin resolusi keluarga. Pagi hingga siang hari kami habiskan waktu di Taman Lalu lintas. Duduk bersama pulpen dan kertas, berdiskusi seru, mengevaluasi pencapaian di tahun 2015 dan mencanangkan target pencapaian 2016 sembari menemani Raysa bermain. Sepulang dari Taman Lalu Lintas, matahari sudah meninggi, perut juga sudah minta diisi. Sesuai kesepakatan sebelumnya, kami ingin menjajal Nge-Bakso Boedjangan sebagai menu makan siang. Datanglah kami ke salah satu gerainya yang bertempat di jalan Pahlawan. Lokasi Bakso Boedjangan di Jalan Pahlawan Parkiran nyaris penuh, tempat duduk apalagi. Alhamdulillah dengan sigap, pramusaji segera mencarikan dan mengabarkan pada kami bahwa masih ada tempat duduk yang bisa kami isi. Di meja, daftar menu sudah berjajar rapi menanti untuk dipilih. Sang pramusajipun kembali datang untuk bersiap mencatat pesanan kami. Perhatian kami tertuju pada menu bakso super urat. Kamipun m

Bros Putih Penyampai Pesan

Hadiah apakah yang paling tepat untuk diberikan pada ibu? Memberikan hadiah untuk ibu bukanlah perkara mudah. Selain menerka barang apa yang sedang dibutuhkan oleh ibu, aku juga harus mengira-ngira apakah langkah ini akan disukai ibu atau tidak. Karena bisa jadi, meski barang tersebut memang dibutuhkan oleh ibu, tapi kurang dikehendaki olehnya dan menganggapku berlebihan. Bagi beliau, alangkah baiknya jika alokasi dana untuk membeli barang tersebut masuk ke pos tabungan dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak dan penting. Maka, menghadiahkan sesuatu untuk beliaupun, butuh kesederhanaan. Di penghujung tahun kemarin, aku sempat pulang mengunjungi ibu dan keluarga selama beberapa hari. Jarak ratusan kilometer yang memisahkan tempat tinggalku dan ibu, membuat agenda pulang merupakan salah satu momen yang sangat kunantikan. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri untuk mencari sesuatu yang bisa kuberikan pada ibu. Sesuatu yang sekiranya sedang ibu butuhkan, y