Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Tantangan 30 Hari Day 8 : Membacakan Buku Anak berjudul "Mein erstes Mix-Max-Ratebuch"

Hari ini saya baru bisa membacakan buku di sore hari. Di pagi dan siang hari, saya mengerjakan tugas domestik dan mengerjakan tugas kursus bahasa. Buku yang dibacakan kali ini adalah buku pilihan Ahsan. Buku berjudul „Mein erstes Mix-Max-Ratebuch“. Jadi setiap lembar buku ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian atas berisi gambar beberapa profesi, bagian bawah berisi gambar beraneka kendaraan. Nah, di setiap lembarnya anak-anak diminta untuk mencocokkan antara gambar atas dan bawah. Mana kendaraan yang tepat untuk dinaiki setiap pengendara. Buku ini sederhana sekali, cocok untuk Ahsan tapi terlalu mudah untuk Raysa. Durasi membacakan buku ini sangat singkat. Tak banyak pertanyaan muncul dari anak-anak, mungkin karena isi bukunya juga mudah ditangkap oleh pikiran anak-anak ya. Karena di sesi ini kami menjalaninya dengan cukup singkat, namun juga hingga tuntas, tanpa distraksi dan anak-anak tidak banyak bertanya, maka saya menyematkan badge Very Good. Alhamdulillah. Semoga dengan

Tantangan 30 Hari Day 7 : Membacakan Buku berjudul “Hase, Fuchs und Reh fahren LKW!”

Hari ini alhamdulillah berhasil menjalankan sesi membacakan buku di pagi hari lagi. Tapi kesempatan untuk mengetik laporannya baru bisa mepet deadline lagi euy. Hihihi. Buku yang dibacakan hari ini adalah buku pilihan Ahsan. Sebuah buku boardbook minim teks dan full gambar. Buku ini ingin menyampaikan tentang ragam jenis kendaraan dan aneka binatang. Cocok untuk anak usia 0-3 tahun. Bagi Ahsan, ini menambah kosakata bahasa Jerman yang dikenalinya. Badge Excellent tersematkan hari ini karena berhasil memenuhi setiap indikator. Karena saat dibacakan buku ini Raysa masih tidur, Ahsan jadi bebas bereksplorasi dan bertanya segala hal. Pembelajaran yang saya dapatkan hari ini, pemakaian buku yang tepat berdasar usia dan ketertarikan tiap anak anak membuat sesi membacakan buku semakin optimal.

Berlatih Mengelola Emosi dengan Menyadari dan Menganalisanya

Di tahap kepompong ini, selain melatih konsistensi untuk cekatan dalam bidang yang ditekuni dengan menjalankan tantangan 30 hari, peserta juga ditantang untuk berpuasa. Ya, berpuasa dari faktor-faktor pengganggu yang kerap muncul dalam keseharian  diri sehingga menghambat proses belajar kita menuju cekatan. Di pekan pertama ini, puasa yang ingin saya latihkan pada diri adalah mengelola emosi. Saya menyadari bahwa dahulu saya adalah seorang yang amat sensitif, juga senantiasa mengedepankan asumsi dan prasangka. Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, hal tersebut sudah sangat jauh berkurang. Namun tantangan terkait emosi yang seringkali saya alami adalah mudah terbawa suasana lingkungan (Dan ini juga sudah terkonfirmasi di hasil asesmen Talents Mapping). Selama sepekan ini saya ingin melatih diri untuk banyak bersikap asertif. Selama menjalankan puasa, ada tantangan berupa kondisi badan yang kurang fit. Sekalipun demikian, ada beberapa agenda yang tetap harus dijalankan seperti b

Tantangan 30 Hari Day 6 : Membaca Buku Anak berjudul “Stark wie der Wind”

Hari ini saya tidak membacakan buku untuk anak-anak. Namun saya membaca buku anak untuk diri saya sendiri. Setengah hari tadi saya memiliki agenda berurutan di depan laptop. Begitu urusan berbagi via daring usai, saya langsung mengajak anak-anak membuat bolu kukus bersama-sama. Rencananya, saya akan membacakan buku setelahnya. Namun ternyata anak-anak keburu punya aktivitas lain. Ahsan terlelap menemani abinya yang sedang beristirahat. Ya, mereka kompak tidur siang. Sedangkan Raysa meminta untuk video call dengan yangti di Jombang sembari makan kue. Hihihi. Buku berjudul "Stark wie der Wind" ini kami dapatkan gratis saat mengikuti acara festival Wien Energie. Di buku ini dijelaskan bagaimana energi angin dikonversi menjadi pembangkit listrik yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sesi ini berjalan cukup singkat. Lha wong baca sendiri, ngga ada sesi satu kalimat terjeda dengan pertanyaan beruntun. Atau disela dengan rasa penasaran akan gambar-gambar di

Tantangan 30 Hari Day 5 : Membacakan Buku Anak berjudul "Ich komme in die Schule"

Hari ini kami memulai sesi membacakan buku lebih awal, yaitu di pagi hari. Tujuannya adalah agar mengumpulkannya tak mepet ke jam deadline, yaitu 23.59 WIB atau jam 17.59 CET. Alhamdulillah sesi membacakan buku terlaksana di pagi hari. Namun ternyata menuliskan laporannya belum bisa pagi juga, karena ada agenda kelas belajar rutin yang harus diikuti, berlanjut pergi ke toko Turki untuk membeli bahan pangan. Masih mepet lagi deh laporannya. Ndak papa. Semoga besok bisa lebih awal. Hihihi. Buku yang terpilih hari ini berjudul “Ich komme in die Schule”. Buku ini tentu merupakan buku pilihan Raysa. Buku yang menceritakan bagaimana seorang anak menjalani hari-hari pertamanya sebagai seorang anah sekolah (Volkschule Kind). Dimulai dari persiapan perlengkapan. Lazimnya di sini, seorang anak yang akan masuk sekolah memang menyiapkan tas sekolah lengkap dengan isinya yang antara lain : buku tulis, alat tulis, perlengkapan mewarnai, tempat makan, tempat minum, alat tulis, wadah makan, boto

Tantangan 30 Hari Day 4 : Membacakan Buku Anak berjudul "Unterwegs mit der Eisenbahn"

Hari ini sebenarnya sesi membacakan buku saya jadwalkan jelang tengah hari, setelah berbelanja. Tapi ternyata ada serondolan aktivitas yang saya utamakan. Apakah itu? Onlinedeutschkurs dadakan! Huehehe. Jadi ceritanya tadi pagi saya mengerjakan PR kursus bahasa Jerman yang guru berikan beberapa hari lalu. Setelah usai, tugas tersebut PR saya kirimkan melalui e-mail sekaligus menanyakan beberapa hal yang masih beum saya pahami. Saat saya bersiap berbelanja, beliau menyapa di grup dan mengajak berdiskusi seputar tema yang menjadi PR. Dan saya pun memilih untuk mengikuti diskusi tersebut karena menarik dan saya butuh paham materi tersebut. Ditambah dengan gaya belajar saya yang akan lebih optimal memahami materi jika hadir langsung saat guru menjelaskan. OK, aktivitas mendesak ini menggeser waktu belanja dan membacakan buku. Saya baru belanja di siang hari dan membacakan buku di sore hari usai bergerak bersama anak-anak. Kali ini saya membacakan buku pilihan Ahsan yang berjudul „ Unt

Tantangan 30 Hari Day 3 : Membacakan Buku Anak berjudul "Lieselotte ist krank"

Hari ini kami menonton film dulu sebelum membaca buku. Usai menonton film, makan apel dan yogurt sembari menyimak cerita si sulung mengenai jalan cerita film yang baru saja kami simak. Baru deh membaca buku bersama.  Buku yang saya bacakan untuk anak-anak kali ini berjudul "Lieselotte ist krank". Buku ini bercerita tentang seekor sapi yang berprofesi sebagai pengantar surat. Di musim gugur yang cuacanya seringkali buruk, Lieselotte seringkali menjalankan tugas dengan menerjang hujan dan angin kencang Suatu hari di saat dia bekerja, cuaca terasa kurang bersahabat dan lebih dingin dari biasanya. Keesokan harinya Lieselotte sakit. Peternak merawatnya dan memberikannya obat alami. Seorang dokter hewan juga sempat datang untuk memeriksanya dan memberikannya obat batuk. Perlahan, Lieselotte pun berangsur sembuh. Saat Lieselotte sudah kembali sehat, dia siap menjalankan tugasnya kembali, namun cuaca di luar sedang dingin, hujan berangin dan gelap. Dia pun bertahan untuk berd

Tantangan 30 Hari Day 2 : Membacakan Buku Anak berjudul Alles ueber Laster, Bagger und Traktoren

Buku berjudul Alles ueber Laster, Bagger und Traktoren adalah buku pilihan Ahsan sejak kemarin. Karena kemarin saya membacakan buku pilihan Raysa untuk mereka berdua, hari ini giliran buku pilihan Ahsan yang saya bacakan untuk mereka berdua. Sesuai dengan judulnya, buku ini menceritakan semua hal terkait alat transportasi truk, ekskavator dan traktor. Cerita di dalam buku ini dimulai dengan penjelasan mengapa manusia membutuhkan kendaraan dan apa yang dimaksud dengan kendaraan komersial. Berlanjut seputar jenis-jenis truk dan gambaran bagian-bagian truk, penjelasan bagaimana kendaraan bisa berjalan, mengapa lengan ekskavator terangkat, bagaimana cara kerja traktor dan apa saja yang bisa dilakukan oleh kendaraan pemadam kebakaran. Tidak semua kata saya pahami, banyak malah. Tapi banyaknya gambar yang melengkapi, memudahkan saya untuk memahami gambaran besar maksud penjelasannya. Kali ini Raysa nampak tidak begitu antusias, karena buku ini jelas bukan kategori buku yang disukai

Tantangan 30 Hari Day 1 : Membacakan Buku Anak berjudul Beim Kinderarzt

Hari ini perdana tantangan 30 hari menuju cekatan di tahap kepompong kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional dimulai. Peserta ditantang untuk melakukan satu kegiatan berulang yang membantunya untuk cekatan dalam satu topik spesifik dengan peta belajar yang telah dibuat sebelumnya di tahap telur. Sesuai dengan peta belajar, tentu saya ingin cekatan belajar berbahasa Jerman. Kemudian saya melihat kondisi saat ini. Ada kearifan lokal apa yang bisa dikaitkan dengan tujuan belajar tersebut. Ada anak-anak yang selalu butuh dibersamai juga ada banyak buku perpustakaan yang sempat dipinjam sebelum perpustakaan ditutup. Hal ini juga berkaitan dengan dunia yang saya sukai dan sedang tekuni : literasi dan pendidikan keluarga. Maka, kegiatan yang akan saya lakukan selama 30 hari berturut-turut ke depan adalah : membacakan satu buku anak berbahasa Jerman setiap hari.  Dengan klasifikasi : Need improvement : Jika saya tak sempat membacakan buku atau tak sampai tuntas satu buku.

Membangun Rumah dari Lego Duplo, Praktik Stimulasi Matematika Logis Anak melalui Permainan

Selayang Pandang mengenai Kecerdasan Logis Matematis Menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan dan bukan tergantung pada nilai IQ,   gelar perguruan tinggi atau reputasi bergensi. Gardner memperkenalkan ke delapan jenis kecerdasan yang biasa dikenal dengan istilah kecerdasan majemuk ( Multiple Intelligent ) yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinetik-jasmani, kecerdasan antar-personal, kecerdasan intra-personal dan kecerdasan natural. Dari kedelapan kecerdasan ini, kecerdasan logis-matematis banyak dijadikan patokan untuk menilai kecerdasan siswa di sekolah. Kecerdasan ini dirasa paling mudah distandarisasi dan diukur. Bentuk kecerdasan ini biasanya dirujuk sebagai kecerdasan analitik dan saintifik. Gardner menyebutkan bah

Aliran Rasa dan Selebrasi Kelas Bunda Cekatan Tahap Ulat

Dua bulan sudah saya menjalankan proses belajar di tahap Ulat. Sebelum mengalirkan rasa, saya kembali membaca jurnal demi jurnal yang saya tulis di setiap pekannya. Jurnal pertama : http://www.griyariset.com/2020/01/saatnya-mencari-sumber-ilmu-di-hutan.html Jurnal kedua : http://www.griyariset.com/2020/01/berbagi-potluck-pengalaman-dan.html Jurnal ketiga : http://www.griyariset.com/2020/02/bertemu-dan-makan-bersama-keluarga-lalu.html Jurnal keempat : http://www.griyariset.com/2020/02/portofolio-belajar-diri-di-kelas-bunda.html Jurnal kelima : http://www.griyariset.com/2020/02/temuan-dan-pembelajaran-yang-saya.html Jurnal keenam : http://www.griyariset.com/2020/02/sesi-berbagi-hadiah-ada-banyak-kejutan.html Jurnal ketujuh : http://www.griyariset.com/2020/03/refleksi-belajar-di-kelas-bunda-cekatan.html Jurnal kedelapan : http://www.griyariset.com/2020/03/bertemu-buddy-dan-belajar-mengasah.html Poin-poin pembelajaran yang saya serap sela

Bertemu Buddy dan Belajar Mengasah Empati melalui Buddy System

Petualangan kali ini diawali dengan proses pencarian buddy.  Penasaran dengan makna buddy , saya sempat mengulik singkat definisi buddy dengan berselancar di internet. Seorang buddy kurang lebih adalah seorang teman seperjalanan. Pencarian saya juga sampai pada sebuah website yang memaparkan mengenai Buddy System. Berikut alamat websitenya http://www.esnuniwien.com/buddy-system . Sumber :  http://www.esnuniwien.com/buddy-system Setiap orang membutuhkan buddy ! Menarik bukan? Jika di website tersebut dipaparkan bahwa ada dua peran yang ditawarkan oleh Erasmus, yaitu sebagai seorang buddy dan ada peran sebagai seorang yang membutuhkan buddy, maka di tantangan tahap Ulat pekan kedelapan ini kami mendapatkan kesempatan untuk menjalankan kedua peran tersebut. Bagaimana rasanya menjadi seorang buddy dan menjadi seorang yang membutuhkan buddy dalam satu waktu? Hmm… Proses pencarian buddy Sebagai seorang dengan bakat relator dan emphaty yang dominan , saya menyu

Refleksi Belajar di Kelas Bunda Cekatan, Sesi Terfavorit dalam Proses menuju Merdeka Belajar

Sesi refleksi di pekan ini menjadi sesi terfavorit selama perjalanan belajar di kelas Bunda Cekatan. Ya, berefleksi dan berkontemplasi merupakan sebuah bagian penting dalam sebuah rangkaian pembelajaran untuk sejenak memberikan jeda pada diri, mengambil nafas setelah terengah-engah mendaki dan mendapatkan banyak input. Kebutuhan untuk berefleksi ini juga didorong oleh bakat context dan discipline yang merupakan kekuatan cukup dominan pada diri. Sejak awal saya sudah menyadari bahwa proses yang saya jalani akan berbeda dari para mahasiswa Bunda Cekatan kebanyakan.  Mengapa? Dimulai dari pembuatan peta belajar yang sangat spesifik. Di saat para mahasiswa Bunda Cekatan membuat peta belajar untuk beberapa tahun bahkan peta belajar selama hidup, saya memutuskan untuk membuat peta belajar berdurasi enam bulan saja, sepanjang kelas Bunda Cekatan berjalan. Mengapa? Karena saya menyadari bahwa saya mudah terdistraksi, bakat focus saya cukup lemah sehingga agar tetap on track sa