Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Sesi Berbagi Hadiah, Ada Banyak Kejutan Rasa dalam Prosesnya

Setelah di pekan lalu kami saling berkenalan lintas keluarga, mendapat teman baru dari berbagai penjuru dan beragam keluarga, menambah keakraban dengan teman lama yang sudah kenal namun belum lekat, pekan ini saatnya kami saling berkirim hadiah. Masing-masing dari kami menyiapkan hadiah untuk teman-teman Bunda Cekatan, juga bersiap menerima kejutan berupa hadiah-hadiah yang bahkan tak pernah disangka-sangka sebelumnya. Lalu, berbagi apa saya di pekan ini? Qodarullah di pekan ini anak kedua saya sedang kurang fit sedari hari Sabtu. Kondisi ini saya maknai sebagai rupa hadiah juga dari Allah sebagai salah satu tantangan dalam berproses menuju seorang Bunda Cekatan. Maka, saya banyak-banyak memaknai kondisi dan mengaktifkan seluruh indra, untuk menangkap aneka pembelajaran yang Allah sampaikan melalui kondisi ini. Selama beberapa hari saya memasang mode offline. Sengaja melewatkan jam online dan fokus pada pemulihan Ahsan. Selama beberapa hari, pemuda sholeh ini menolak untuk d

Resep Sup Kacang Lentil Merah, Hidangan Pas di Kala Flu Melanda

Postingan kali ini bermula dari kondisi Ahsan yang sedang kurang fit. Karena badan sedang kurang nyaman maka asupan makanan yang masuk pun tak sebanyak biasanya. Saya jadi nostalgia masa kecil, dimana setiap badan sedang kurang fit dan tidak masuk sekolah, ibu selalu membuatkan jeli dan bubur beras. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Sepertinya saya perlu membuatkan makanan yang mereka sukai dan mudah untuk ditelan. Tercetuslah ide untuk membuat sup kacang lentil. Terinspirasi dari makanan favorit anak-anak di kedai makan Turki, yaitu sup kacang lentil yang biasa dimakan bersama roti. Kacang lentil ini kami peroleh dari toko Turki. Bahan baku ini mudah diperoleh di sini, tersedia beraneka jenis di setiap toko Turki dan India. Ada beberapa varian kacang yang tersedia, yaitu kacang lentil merah, kuning juga hitam. Sup kacang lentil yang biasa kami temui di kedai makanan Turki biasanya menggunakan kacang lentil merah atau kuning sebagai bahan bakunya. Linsen Suppe / Lentil Soup / Sup

Optimalisasi Pengelolaan TPA di Kota Wina Austria

Di tantangan level 7 kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional kali ini, saya memilih tema hubungan dengan Change Factor.  Mengapa saya terdorong untuk memilih tema tersebut? Karena di ranah itulah saya dan keluarga berkecimpung saat ini. Ya, saat ini 22 bulan sudah kami berdomisili sementara di kota Wina, Austria. Dan langkah paling konkret yang sedang saya jalankan bersama keluarga dan teman-teman sebagai sebuah upaya bersama adalah belajar menjalankan pendidikan berbasis komunitas dengan mengelola Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) Masjid As-Salam Warga Pengajian Austria (WAPENA). Sedikit menengok ke belakang, kala kami baru tiba di kota ini. Saat itu tanggal 14 Mei 2018, kami menginjakkan kaki di kota Wina untuk pertama kalinya. Hanya dua hari menjelang puasa Ramadan. Di awal kedatangan, kami merasakan keanehan karena tak lagi mendengar alunan merdu suara adzan yang biasa kami dengar nyaring lima kali sehari. Di Indonesia, rumah orangtua saya berada di seberang masjid se

Temuan dan Pembelajaran yang Saya Dapatkan selama Sesi Berkemah Kelas Bunda Cekatan

Setelah kenyang memakan Apel di Kebun Apel, berbagi dan mendapatkan daun renyah yang disukai di pohon masing-masing, perjalanan si Ulat sampai di Hutan Pinus. Di Hutan Pinus ini si Ulat akan  berkemah, menyalakan api unggun, memasang tenda dan saling berkunjung ke teman-teman peserta Camping. Sembari itu, si Ulat tetap bergerak mencari makanan utamanya, baik menikmati dedaunan yang sudah tersedia di pohonnya ataupun mencari daun yang dibutuhkannya sendiri sebagai makanan spesifik yang memenuhi kebutuhannya. Kurang lebih inilah analogi yang saya tangkap dari dongeng yang disampaikan bu Septi di sesi diskusi. Menyimak cerita dan terlibat aktif dalam sebuah gamifikasi memang selalu menyenangkan. Analogi yang digunakan membuat tahapan belajar tervisualisasikan jelas sehingga semakin mudah dipahami dan menantang untuk segera dikerjakan. Bagaimana saya menjalankan prosesnya? Saat sesi live diskusi, saya tidak bisa menyimaknya. Jam diskusi bersamaan dengan jam pulang sekolah si sulu

Portofolio Belajar Diri di Kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional

Kembali menuliskan jurnal Bunda Cekatan. Kali ini saya akan membagikan cerita mengenai perjalanan belajar bahasa Jerman yang menjadi makanan utama saya di peta belajar dan perjalanan menyimak beberapa ilmu yang saya jadikan camilan belajar di pekan ini. Mengapa keduanya saya tuliskan? Mengapa tidak makanan besar saja? Karena di pekan ini saya sedang menyusun portofolio belajar diri, Menelusuri seberapa fokus saya berproses belajar bahasa Jerman sekalipun kursus sedang libur, menjalani target-target yang sudah dicanangkan sejak awal masa libur dan memastikan bahwa camilan yang dimakan menjadi pendukung proses belajar. Dengan demikian, waktu yang dihabiskan untuk belajar pun cukup dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Sehingga bisa tepat sasaran, meraih ridho suami dan anak-anak dan berujung pada ridho Allah. Aamiin… Pekan ini ada banyak sekali ilmu di kelas Bunda Cekatan. Para peserta yang dianalogikan sebagai ulat, setelah berkumpul di keluarga dengan bidang minat yang sama, d

Bertemu dan Makan bersama Keluarga lalu Berbagi Perbekalan di Hutan Pengetahuan

Di pekan ini, kami bertemu keluarga! Ya, para peserta yang dianalogikan sebagai ulat-ulat, bertemu dengan ulat lain yang memiliki makanan yang sama atau serupa di sebuah wadah yang dianalogikan sebagai pohon Apel.  Setelah didata, ternyata ada empat puluh keluarga! Artinya setelah diklasifikasikan, 1.700++ ulat ini menyebar di empat puluh pohon Apel. Satu peserta cukup memilih satu keluarga saja untuk menjaga fokus dan dapat berproses dengan optimal. Ada kondisi di mana peserta memiliki peta belajar dengan topik yang beragam. Nah, untuk kondisi tersebut maka perlu dibuat skala prioritas, topik mana yang paling mendesak dan penting untuk ditindaklanjuti dalam proses pencarian makanan ini. Menentukan Fokus Sejak awal pembuatan peta belajar, mengingat durasi belajar kelas Bunda Cekatan adalah enam bulan saja, maka saya memilih memfokuskan peta belajar pada project Mama lernt Deutsch. Jadi project inilah yang akan menjadi sampel selama kelas Bunda Cekatan. Apakah kebutuhan belajar