Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Strategi dalam Berbenah, Supaya Tak Menjadi Basa-Basi Tanpa Aksi

Setelah menerima materi pekan ketiga Shokyuu di kelas intensif KonMari, kami diberi tugas kedua berupa mendetilkan apa yang sudah kami tuliskan di tugas pertama. Poin pertama adalah mengenai upaya apa saja yang saya lakukan untuk konsisten dalam menjaga pola pikir. Hmm…saya tertunduk malu. Di hasil asesmen Talents Mapping saya, bakat consistency memiliki warna abu-abu. Namun ini tak bisa menjadi alasan bagi saya untuk tidak menjaga konsistensi. Yang harus saya lakukan adalah mengkolaborasikan bakat-bakat kuat saya supaya bisa konsisten menjaga pola pikir.  Aha! Bakat discipline dan responsibility  saya tinggi, didukung dengan bakat focus dan futuristic yang cukup kuat. Kolaborasi keempat bakat ini bisa membantu saya dalam menjaga konsistensi, dengan penjabaran sebagai berikut : Saya perlu membuat perencanaan dengan detil, rapi dan terstruktur dengan bakat discipline   dan futuristic saya Saya perlu membuat tempelan-tempelan pengingat baik berupa tulisan maupun gamba

Memahami Modalitas Belajar dan Cara Otak Mengolah Informasi

Memahami gaya belajar anak itu penting, agar bisa dapat memfasilitasi dan menstimulasi dengan tepat. Namun setelahnya, kita tidak perlu melabeli anak dengan sebuah gaya belajar. Karena gaya belajar seseorang juga relatif. Apa maksudnya? Ya, awalnya saya menganggap bahwa gaya belajar adalah sebuah karakter paten yang dimiliki seseorang dan tidak berubah-ubah. Namun ternyata, gaya belajar berkaitan erat dengan modalitas belajar seseorang. Modalitas belajar auditori mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita. Modalitas visual mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik dan peta pikiran. Modalitas kinestetik mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi dan koordinasi. Manusia dilengkapi indra yang berkaitan dengan ketiga modalitas diatas, artinya setiap manusia memiliki ketiga modalitas belajar dengan prosentase yang berbeda-beda. Modalitas belajar dengan prosentase terbesarlah yang paling mudah terlihat. Dengan mengetahui

IndonesiaX, Belajar secara Mandiri dari Para Pengajar Berpengalaman

Pernah ikut kuliahnya Coursera  ? Nah, kurang lebih IndonesiaX seperti itu, versi Indonesianya ya. Dengan membuka website dan registrasi di dalamnya, kita bisa memilih dan mengikuti perkuliahan online   yang diselenggarakan sesuai jadwalnya masing-masing.  Apa asyiknya? Bukannya ilmu sekarang udah bertebaran dimana-mana ya? Tinggal cari materinya, lalu baca, tuntas deh sekali buka.  Iya, betul. Dan ini adalah pilihan masing-masing orang. Disesuaikan dengan tipikal dan gaya belajar setiap orang ya. Keunggulan perkuliahan di IndonesiaX adalah kita bisa belajar secara utuh, bertahap dan disampaikan langsung oleh ahlinya. Materi yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya. Memahami sebuah materi secara utuh juga membantu kita lebih bijak dalam beropini, dan ini amat krusial bagi saya.  Setiap minggu akan ada jadwal penerimaan materi dan kuis. Kuisnya ini cukup sulit loh. Bisa jadi kita merasa mudah di awal, karena soalnya berupa pilihan ganda. Namun saat membac

Saat Balita Belajar melalui Youtube

Pagi tadi saat saya sedang melipat baju bersama kakak, kami membahas mengenai sekolah. Lalu obrolan berlanjut dengan cerita kakak mengenai dua anak yang sedang bersiap sekolah lalu diganggu oleh setan sehingga malas berangkat sekolah. Kemudian ibunya datang, mengingatkan mereka supaya berdoa. Setelah berdoa, setan pergi dan mereka pun berangkat sekolah dengan semangat.  Saya menebak-nebak, darimana Mentari Pagi belajar hal baik ini. Karena sepanjang saya membersamainya, saya belum bertemu dengan cerita diatas. Ternyata cerita itu dia simak di Youtube. Segera saya mengajaknya untuk menyimak ulang. Channel yang dia temukan ini saya simpan dan memilih untuk berlangganan. Karena channel tersebut memuat pesan positif dan sarat edukasi. Penyajiannya pun sederhana dan konkrit sehingga mudah dipahami anak-anak. Dengan dua tokoh anak kecil berpakaian muslim. Belajar melalui video di Youtube  ternyata menyenangkan selama sistem kontrol dijalankan dengan baik. 

Benarkah dengan KonMari, Berbenah Cukup Sekali Saja? Melalui Kelas Intensif KonMari Indonesia, Saya Ingin Menjadi Bukti.

Mengikuti kelas intensif KonMari adalah salah satu ikhtiar menggapai impian saya dalam berbenah. Ya, berbenah adalah sebuah tantangan yang tak kunjung selesai bagi saya. Siapa yang tidak suka melihat ruangan tertata rapi nan apik? Saya yakin, mayoritas orang pasti menyukai dan mendambakannya. Hanya saja dengan level yang berbeda. Ada orang yang sangat menyukai kerapian, hingga jika tatanan berubah sedikit maka akan mempengaruhi emosinya. Ada orang yang menyukai kerapian, namun jika kondisi berantakanpun tak begitu berpengaruh padanya. Nah, saya tipikal orang yang kedua. Kondisi bersih, rapi dan tertata apik tentu saya idamkan. Namun jika belum bisa tercapai pun, tidak menjadi masalah bagi saya.  Yang menjadi masalah bagi saya adalah saat saya membutuhkan sebuah benda, namun saya sulit mendapatkannya karena tidak tahu letaknya dimana. Akar permasalahan ini adalah saya tidak mengalokasikan tempat khusus untuk benda-benda tersebut. Kemudian, banyak benda yang menghuni rumah denga

Lewat Aplikasi WhatsApp, Mentari Pagi Sampaikan Kerinduannya pada Abiya

WhatsApp  tentu aplikasi berkirim pesan yang sudah akrab di gawai kita. Aplikasi ini memang sangat membantu dalam berkomunikasi. Fitur membuat dan mengundang orang lain dalam grup amat membantu kita untuk belajar dan berkoneksi. Tapi, bagaimana WhatsApp di tangan balita berusia 4 tahun? Bukan tanpa alasan putri sulung saya, Mentari Pagi, menggunakan WhatsApp. Aplikasi ini dia gunakan untuk menghubungi abinya sejak abinya berangkat ke Austria. Perbedaan waktu Indonesia dan Austria adalah 6 jam. Jam online   saya dan suamipun berbeda, maka kami perlu mencari strategi untuk memudahkan komunikasi anak-anak dengan abinya. Bagaimana caranya melalui WhatsApp  ? Melakukan Video Call Video Call menjadi agenda wajib harian kami. Biasanya kami lakukan di siang hari menjelang Dhuhur, dimana abinya disana baru saja beranjak dari tidur malamnya.  Berkirim Voice Note Seringkali Mentari Pagi ingin bercerita pada abinya. Membagi cerita tentang apa yang dia alami, bertutur mengenai apa y

ColorNote, Aplikasi Gawai berupa Media Catat Multifungsi

Aplikasi pencatat adalah aplikasi sederhana yang bisa dibilang wajib ada dalam gawai. Ada banyak aplikasi pencatat yang tersedia dan kita bisa memilih sesuai kebutuhan dan kondisi. Bagi saya, saya menyukai aplikasi pencatat ColorNote. Aplikasi ini cukup ringan, sehingga tidak menyedot ruang memori yang besar. Ada pilihan pencatat berupa narasi atau berupa ceklis. Pencatat berupa narasi bisa kita gunakan untuk mencatat hal-hal penting seperti tautan setoran, temuan unik saat membersamai anak-anak, pesan-pesan penting yang perlu kita simpan, ide yang muncul sekelebat dalam pikiran, maupun draft tulisan yang ingin kita buat. Sedangkan ceklis bisa kita gunakan untuk mencatat daftar belanja bahan makanan, daftar agenda harian kita atau daftar poin diskusi yang akan kita bahas bersama suami dalam family forum. Catatan dalam aplikasi ColorNote dalam terintegrasi pada kalender sehingga memudahkan kita mengingat jadwal-jadwal penting. Catatan penting juga dapat kita kumpulkan dalam arsip sup

PhotoGrid, Aplikasi Gawai yang Membantu Gambar Bercerita

Semakin melesatnya kecanggihan gawai, semakin apiknya hasil jepretan gawai, semakin tingginya keinginan orang-orang untuk eksis, dibidik penyedia layanan aplikasi dengan menghadirkan aneka aplikasi editor foto. Bagi saya, aplikasi editor foto mayoritas digunakan untuk membuat portofolio anak-anak. Aktivitas yang dikerjakan anak-anak saya abadikan tahap demi tahap untuk kemudian dibuat kolasenya, diberi judul dan tanggal. Jika memungkinkan, saya lengkapi foto tersebut dengan narasi. Untuk apa saya membuatnya? Meski memang membutuhkan ketelatenan, portofolio ini kelak yang akan bercerita detil kala ketajaman ingatan saya mulai memudar. Ya, tak selamanya kita dapat mengingat kejadian demi kejadian yang kita alami terlebih secara detil. Saat melihat kolase foto demi kolase foto, kita dapat melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu. Saat membaca cerita demi cerita kita dapat menangkap sebuah pola yang ditunjukkan anak secara berkesinambungan. Maka, untuk keperluan diatas, sa

IPusNas, Membuat Membaca Semudah Membuka Obrolan di Media Sosial

Kehadiran buku cetak tentu tidak bisa tergantikan dengan kehadiraan buku elektronik. Saya pun menyepakati hal tersebut. Saya jauh lebih menyukai interaksi dengan buku daripada dengan gawai, sekalipun sama-sama membaca buku. Sinar yang terpancar di layar gawai membuat mata cepat lelah. Radiasi yang ditimbulkan oleh gawai juga membuat terasa kurang nyaman.  Namun, pernahkah Ayah Bunda, saat bepergian keluar kota, menginap beberapa hari di rumah saudara, merasa mati gaya karena tak sempat membawa buku untuk anak-anak, sedangkan di tempat kita menginap tidak ada buku bacaan yang bisa kita bacakan untuk anak-anak kita? Atau saat kita ingin membaca sebuah buku, namun belum ada alokasi dana untuk membeli buku tersebut dan perpustakaan di daerah kita masih memiliki varian buku yang terbatas? Saya pernah berada di kondisi-kondisi diatas. Saat demikian, keberadaan IpusNas sungguh sangat membantu saya. IpusNas merupakan perpustakaan buku digital yang berupa aplikasi gawai. Apli

Cookpad, Hadirnya Kumpulan Resep dalam Sekejap

Di masa kecil, saya takjub melihat buku kumpulan resep milik ibu. Setiap menemukan resep menarik di sebuah majalah, dengan telaten ibu menggunting lalu menempelkannya di buku kumpulan resep. Atau jika sedang menyaksikan tayangan demo masak di televisi, ibu menyimak dengan cermat sembari mencatatnya dalam kertas buram untuk kemudian ditulis kembali di buku kumpulan resep milik beliau. Beliau juga membaginya dalam beberapa kategori untuk memudahkan pencarian. Sempat terpikir oleh saya, apakah kelak saya juga harus melakukannya? Terlebih saya tidak mudah menghafal hal-hal detil seperti resep-resep masakan. Saya jarang memasak dan memang tidak hobi memasak. Tapi memasak adalah aktivitas yang menyenangkan bagi saya. Terlebih jika mengingat apa yang saya masak akan menjadi asupan nutrisi keluarga. Prinsipnya, boleh saja saya belum bisa memasak, tapi saya mau belajar untuk melakukannya. Nah, mengingat resep masakan merupakan hal yang sulit bagi saya. Sehingga di awal berumah tangga

AndroMoney, Aplikasi Pencatat dan Pembuat Laporan Arus Keuangan

Mengelola keuangan merupakan salah satu tugas seorang ibu dalam menjalankan peran sebagai manajer rumah tangga. Bukan hanya sekedar menerima dan mengeluarkan uang seperti halnya kasir toko. Namun mengelolanya dengan cermat sehingga uang tersebut bisa menjadi rezeki yang berkah untuk keluarga. Pemasukan yang diterima perlu dibagi ke dalam pos-pos pengeluaran yang sudah direncanakan, pencatatan pemasukan dan pengeluaran perlu dilakukan dengan rutin untuk menghasilkan laporan yang transparan dan jelas, pola arus keuangan bulan sebelumnya bisa menjadi acuan strategi untuk bulan tersebut.  Dari hal diatas, sudah terlihat banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan keluarga. Mulai dari printhilan teknis sampai dengan strategi pengelolaan. Ibu dengan segudang amanah lainnya tentu perlu dimudahkan sehingga cukup memikirkan hal-hal yang mayor saja. Sebuah aplikasi di gawai tentu bisa membantu meringankan tugas ibu terutama dalam hal pencatatan keuangan. Ada banyak apl

Pomodoro Timer, Aplikasi Gawai yang Membantu Menjaga Fokus Diri

Kecanggihan teknologi saat ini amat memudahkan manusia untuk mencari informasi. Bermodalkan teknologi dan sinyal internet, dunia serasa berada dalam genggaman. Kita bisa mengetahui informasi terkini dari belahan bumi manapun melalui gawai di tangan kiri kita sedangkan tangan kanan kita sedang menyapu membersihkan rumah. Masa kini tentu beda dengan masa lalu, dan setiap masa tak bisa lepas dari tantangan. Ya, setiap masa tentu memiliki tantangannya masing-masing.  Dulu, untuk mendapatkan informasi saja terasa amat sulit. Buku dan majalah menjadi senjata utama yang diandalkan. Tak jarang muncul aneka tugas kliping sebagai salah satu bentuk pengumpul data tematik. Akses internet masih amat terbatas, berpadu dengan media penyimpanan data yang masih berupa disket dengan memori terbatas. Lain halnya dengan saat ini. Jika tantangan masa lalu dibawa ke masa kini, tentu solusinya sudah tergambar jelas. Jaringan 4G sudah merambah hingga ke pelosok desa, jutaan data dapat masuk dalam sebu

Belajar dari Alam Sekitar

Sudah lama rasanya tak mengajak anak-anak jalan-jalan pagi. Menyusuri jalan beraspal lalu terkesima menyaksikan kebesaranNya. Pagi ini cerah, A belum menunjukkan tanda-tanda mengantuk. Sepertinya seru kalau pagi ini kita isi dengan berjalan-jalan. Dengan misi utama mengantarkan baju ke penjahit di gang belakang, berangkatlah kami bertiga menapaki jalan perumahan. Bisa saja kami menggunakan kendaraan untuk menuju ke ibu penjahit, namun pengalamannya tentu beda. Dan dengan berjalan kaki ini, R dan A akan menemukan banyak temuan. Temuan-temuan menarik yang menumbuhkan fitrah belajar dan bernalar mereka.  Seratus meter dari rumah, perjalanan terhenti karena A tertarik pada roda sebuah mobil yang terparkir di halaman tetangga. Diamatinya lingkaran besar itu dan dari mulutnya terdengar menderu menirukan suara mobil. A mendapatkan temuan menarik pagi itu. Bagaimana dengan R? Dia banyak mengamati aneka tumbuhan yang kami lewati. Hingga di langkah kami yang kesekian puluh, dia berh