Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Helm itu Alat Pengaman Kepala, Kan?

Sebuah helm kecil berwarna hitam, bergambar hello kitty terpasang manis di stang sepeda kakak. Helm ini kakak miliki karena berawal dari rasa ingin tahu kakak. Pengamatan – rasa ingin tahu – proses mencerna jawaban oleh kakak, membuahkan kesimpulan bahwa mica perlu membeli helm untuk kakak. Waktu itu, mica ajak kakak untuk pergi mengendarai motor. Kakak dibonceng ummi di bagian depan sehingga otomatis kakak bisa mengamati kondisi sekeliling selama perjalanan. Saat berhenti di traffic light obrolan bergulir, Kakak : Ummi, itu masnya kayak kakak ya. Duduk di depan bapaknya. Tapi masnya pakai helm loh mi. Kenapa mi? Mica : Menurut kakak kenapa?Pakai helm itu biar aman kak. Kalau tiba-tiba jatuh, kepala kita terlindungi.” Kakak : Kalau gitu kakak pakai helm juga dong mi, biar aman. Oke, maka selepas urusan selesai, sebelum pulang ke rumah kami mampir ke toko helm untuk membeli helm pilihan kakak. Sejak saat itu, setiap kali kami keluar rumah dengan mengendarai m

Belajar Stimulasi Belajar dari Media TV

Di hari kedua ini, mica belajar dari sebuah kejadian yang berlangsung secara tidak sengaja. Saat di Bandung dulu, Raysa hampir steril dari TV, karena di rumah kami memang tidak ada TV. Sejak 6 bulan lalu saat kami pindah domisili ke rumah yangkung yangti, kakak mulai mengenal TV. Meski demikian, alhamdulillah keluarga sangat kooperatif terhadap prinsip kami yang tidak memberikan TV pada anak. Bukan kami yang menyesuaikan dengan kebiasaan keluarga besar, namun keluarga besar berbesar hati, mengalah dengan mengurangi frekuensi menonton TV. Menggantinya dengan mengobrol dan diskusi.   Sekarang, TV hanya menyala saat om butuh refreshing sepulang sekolah, atau diatas jam 21.00 WIB saat yangkung butuh melihat berita. Toh Raysa saat ini sudah berumur 3 tahun, ada waktu screen time harian sekitar 1 jam untuk anak seusianya. Nah, di suatu siang saat Raysa sedang menonton film bersama om, tiba-tiba dia berteriak, “Jangan…bayinya jangan ditinggal…lhooo….itu bayinya ketinggalan.” Dia meng

Memahami Gaya Belajar Diri Sendiri

Tantangan materi #4 mengenai gaya belajar anak ini, membuat saya garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Beberapa hari saya melakukan pengamatan pada anak, saya belum mendapatkan bahan yang bisa saya tuliskan karena saya belum bisa menemukan kecenderungan gaya belajar anak. Namun karena penasaran ingin mengaplikasikan materi tersebut dengan mengidentifikasi gaya belajar seseorang, jadilah saya terpikir untuk mengamati gaya belajar saya terlebih dahulu. Terlebih, materi ini terasa akan lebih saya pahami jika obyek pengamatannya bisa terindentifikasi dengan jelas. Baiklah, tantangan ini saya mulai dengan mengamati gaya belajar diri sendiri. Karena sebelum mengamati gaya belajar anak, tentu seorang ibu harus paham dan yakin gaya belajar yang dia miliki. Untuk kemudian disesuaikan dengan metode dan strategi pembelajaran yang dilakukan setiap belajar. Bagaimana pengamatannya? Poin-poin pengamatan yang saya dapatkan di materi #4 coba saya ceklis satu per satu. Dan hasil perolehannya ad