Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2021

Bagaimana Pembelajaran TPA Masjid As-Salam WAPENA selama Pandemi COVID-19?

Bulan ini adalah bulan pertama dimana kegiatan TPA Masjid As-Salam WAPENA mulai berjalan sebagaimana jadwal yang sudah dicanangkan. Jadi karena terkait pandemi, TPA kembali berjalan secara daring dimulai dari bulan Januari lalu. Namun kami mencoba mengutak-atik jadwal agar sesuai dengan ritme dan kapasitas para pengajar dengan tetap memperhatikan agar kebutuhan santri terpenuhi. Sebelumnya, mari kita ulas jadwal TPA sebelum pandemi ya. Yang artinya masa dimana TPA berlangsung secara luring di masjid setiap hari Minggu. Kegiatan TPA berjalan rutin sepekan sekali, seiring dengan acara kajian yang berlangsung setiap pekan. Sebelum acara TPA dimulai, para pengajar TPA mengikuti kelas tahsin bersama Ustadz Wisnu Arfian sebagai bekal dalam memfasilitasi para santri TPA. Jadi dulu jadwal rutin setiap hari Minggu adalah saya berangkat ke masjid jam 11.30 CET kemudian ada acara tahsin pengajar TPA dari jam 12.00 CET hingga jam 13.30 CET. Jam 14.00 CET biasanya warga sudah mulai berdatangan ke

Catatan Belajar mengenai Urgensi Membangun Kepribadian Islami

Bismillahirrohmanirrohim… Pekan lalu saya mengikuti kajian Islam dengan topik “Urgensi Membangun Kepribadian Islami” Judul tersebut membuat saya merenungi diri. Sebenarnya, untuk apa kita membangun kepribadian Islami? Bukankah segala langkah yang diupayakan menuju ke arah tersebut adalah untuk keselamatan diri saya sendiri? Banyak hal yang disampaikan oleh Ustadzah membuat saya tertunduk malu. Forum-forum kajian seperti ini bagi saya merupakan salah satu kenikmatan fasilitas luar biasa yang Allah berikan pada kami yang saat ini tinggal di bumi Eropa, dimana agama Islam menjadi agama minoritas. Tak terdengar kumandang Adzan dalam keseharian, tak ada yang menganggap aneh jika kita makan dengan tangan kiri maupun dalam posisi berdiri, bahkan tak ada yang peduli saat kita berbuat maksiat. Maka saya sangat mensyukuri adanya kajian rutin ini yang bisa dijalankan di sini. Ustadzah menyampaikan bahwasanya ada tiga aspek yang perlu dibangun oleh seorang muslim, antara lain : 1.       

Zona Open Space Ketiga, Momentum untuk Mendalami Makna dari Kebutuhan

Hari ini adalah hari terakhir Hexagon City Virtual Conference. Di awal pembukaan zona Open Space saya membuat rencana tahapan belajar, yaitu di tahap pertama saya mengambil peran sebagai Bumble Bee yang menclok ­sana menclok sini yang selain untuk mendapatkan ilmu juga untuk membaca situasi jika mengambil peran sebagai Speaker itu seperti apa. Di tahap kedua saya mengambil peran sebagai Speaker dengan membawakan topik yang sesuai dengan kebutuhan saya banget saat itu, sebuah momen refleksi diri dalam proses bertumbuh menjadi seorang Ibu Profesional Diaspora. Dan di tahap ketiga, saya mengambil peran sebagai Butterfly. Apakah semua berjalan mulus? Tentu tidaaaak, hehehe… Saat tahap pertama, gegap gempita Virtua Conference amat terasa. Peran saya sebagai Hexagonia sekaligus leader HIMA yang menyalurkan informasi jadwal Virtual Conference membuat saya perlu mengalokasikan jam daring ekstra agar bisa mengerjakan amanah. Ditambah dengan menyimak sesi live yang disajikan oleh teman-tem

Zona Open Space Kedua, Belanja Pengalaman dengan Mengambil Peran sebagai Speaker di Hexagon City Virtual Conference

Bismillahhirrohmanirrohim… Alhamdulillah zona Open Space memasuki pekan kedua. Setelah pekan sebelumnya saya sempat oleng karena kehadiran Virtual Conference yang mengejutkan di sela-sela rangkaian Milad ketiga Ibu Profesional Efrimenia dan rapat kerja HIMA 2021, maka pekan ini kondisi berangsur membaik karena sudah mulai bertemu ritme yang pas. Setelah menimbang selama beberapa hari seiring berlangsungnya Virtual Conference , di tahap kedua saya memutuskan untuk menjadi Speaker dengan mengambil topik yang sudah saya jalankan dan bisa saya bagikan dengan versi saya banget. Di pekan lalu, perjalanan Bumble Bee benar-benar menclok sana menclok sini. Benar-benar hanya poin-poin utama saja yang sempat saya garis bawahi dalam setiap Virtual Conference yang saya hadiri. Di sesi Literasi Keuangan pada Anak saya belajar cara mengajarkan konsep harta pada anak, membedakan kebutuhan dan keinginan melalui permainan juga bagaimana cara yang bijak untuk memberi upah pada anak atas kegiatan ekst

Zona Open Space Pertama, Semarak Virtual Conference di Hexagon City, Sudah Belajar Apa Saja?

Bismillahirrohmanirrohim... Kembali membuat jurnal di kelas Bunda Produktif. Kelas belajar di Institut Ibu Profesional merupakan kelas yang sungguh dinamis dan penuh dengan kejutan. Saya teringat di sebuah grup beberapa waktu lalu, ada yang menebak makna zona O dengan sebutan Opportunity. Karena setiap zona berurutan dan membentuk kata HEXAGON, sedangkan zona yang sudah terlewati adalah zona Habit, 4E, X-tra miles, Agility, Growth, maka masuk akal juga jika huruf O ditebak kepanjangannya adalah Opportunity. Namun ternyata Open Spac e. Apa itu zona Open Space ? KEJUTAN! Di zona ini dihelat Hexagon City Virtual Conference ! Seperti halnya diskusi panel dalam sebuah konferensi, Hexagonia ditantang untuk berkontribusi layaknya seorang peserta konferensi. ada empat peran yang bisa dipilih dan dijalankan secara bergantian, yaitu : Speaker : berbicara di depan khalayak umum, dengan platform yang bebas dipilih, kemudian menyiapkan materi presentasi atau diskusi dan menampilkannya ke

Zona Growth Ketiga, Menyelesaikan Tantangan Tim menggunakan Metode Six Thinking Hats

Kelas-kelas di Ibu Profesional senantiasa mengajak untuk learning by doing . Di era arus informasi yang begitu deras saat ini, tantangan yang seringkali dialami pembelajar adalah ilmu yang sudah didapatkan menguap begitu saja karena tidak sempat dilanjutkan dengan praktik dan menuliskan resume . Adanya tugas tim pasca menyimak materi yang kemudian dituliskan dalam bentuk jurnal, efektif untuk memahami dan mendalami materi yang dipaparkan. Materi yang disampaikan dalam Huddle kali ini dari founding mother, Bu Septi Peni Wulandani adalah seputar alur berpikir, mengacu pada metode Six Thinking Hats yang ditulis oleh Edward de Bono. Salah satu ciri khas pembelajaran yang saya sukai dari kelas Ibu Profesional adalah senantiasa melatih para ibu untuk berpikir logis, menyeimbangkan intuisi perasaan dengan kemampuan logika berpikir. Namun jika boleh mengajukan masukan, saya ingin mengajukan perpanjangan waktu durasi dalam setiap tahapnya, yang tadinya sepekan jadi dua pekan. Sehingga pekan