Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

Berbagi Potluck Pengalaman dan Menelusuri Makanan yang telah Dicerna

Tantangan pekan ini sungguh mencengangkan! Kami perlu membuat audio atau video berbagi pengalaman sebagai potluck untuk teman-teman sesama peserta kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional. Aku Berbagi Pengalaman tentang ... Apa yang saya bagikan? Tentu sesuatu yang sudah saya jalankan. Beberapa tema sudah sempat saya tuliskan di kolom “Aku Tahu Tentang…” di jurnal pekan lalu. Namun potluck seperti apa dari pengalaman saya yang sekiranya bisa bermanfaat bagi teman-teman? Awalnya saya ingin membuat video mengenai belajar bahasa Jerman untuk pemula. Namun saya urungkan. Saya mencari topik lain yang lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh teman-teman di samping saya juga bahagia membagikan pengalaman tersebut. Mengapa tidak saya ceritakan perjalanan proyek Ibu Profesional Diaspora, project yang saya canangkan sejak awal menginjakkan kaki di kota Wina, Austria sebagai bentuk komitmen akan tekad bersungguh-sungguh belajar selama membersamai suami studi lanjut di kota ini? Saya mera

Saatnya Mencari Sumber Ilmu di Hutan Pengetahuan, Gunakan Petamu Agar Tak Tersesat!

Setelah berhasil mengidentifikasi kebutuhan belajar diri selama kurang lebih satu semester ke depan di tahap Telur, peserta kelas Bunda Cekatan beranjak ke tahap berikutnya yaitu tahap Ulat. Di tahap Ulat ini, peta belajar yang sudah dibentangkan di akhir tahap telur menjadi pijakan untuk mengerjakan tantangan pekan pertama. Apa sajakah tantangannya? Pertama, menceritakan hasil belajar yang didapatkan selama sepekan ini   dan membagikannya sebagai potluck untuk teman-teman sesama peserta kelas Bunda Cekatan. Proyek yang saya tuliskan di peta belajar adalah Mama lernt Deutsch . Proyek ini terinspirasi dari kelas bahasa Jerman yang sedang saya ikuti sejak setahun belakangan ini dimana para ibu bisa belajar bahasa Jerman dengan membawa anaknya yang masih kecil atau belum bersekolah dan menitipkannya di Kinderbetreuung sepanjang jam kursus berlangsung. Ada banyak lembaga kursus bahasa Jerman namun sangat sedikit yang menyediakan fasilitas Kids Corner   atau Kinderbetreuung.   Di le

Mama lernt Deutsch, Proyek Diri di Kelas Bunda Cekatan

Membuat sebuah peta belajar bukanlah sebuah hal mudah, namun bagi saya yang lebih tidak mudah adalah menentukan urutan prioritas tahap belajarnya. Menilik apa yang sudah saya jalankan di tahun-tahun kemarin, mudah bagi saya untuk membuat sebuah gambaran besar, namun saya kesulitan untuk membaginya dalam sebuah porsi-porsi kecil yang spesifik dan detail. Saya seringkali merasa semua hal penting dan semua hal harus dikerjakan segera sehingga berjalan multitasking dan mendapatkan hasil yang biasa saja atau tidak sampai tuntas banget. Kali ini, di kelas Bunda Cekatan saya ingin mengerjakan hal penting dan mendesak untuk saat ini dengan detail dan penuh kesungguhan. Proyek yang saya jalankan adalah : Atau dalam terjemahan bahasa Indonesianya adalah ibu belajar bahasa Jerman. Di tahun 2019 lalu, saya sudah menjalankan kursus selama dua semester, di level A1+ dan A2. Satu tahun berproses belajar bahasa membuat saya bahagia. Saya antusias setiap kali pergi ke Deutschkurs, me

Temukan Tujuan dan Cara Belajarmu, Belajarlah dengan Merdeka

Perjalanan penulisan jurnal telur oranye ini cukup panjang. Pertama, saya menyimak materi dan diskusi live bersama bu Septi dan mencatat beberapa poin penting. Kedua, saya tergelitik untuk menggali pemahaman mengenai ilmu dan keterampilan. Saya bertanya-tanya, mengapa ilmu-ilmu yang dibutuhkan (telur oranye), digali dari keterampilan – keterampilan (telur merah) yang ingin dikuasai? Bagaimana menentukan sesuatu sebagai keterampilan atau ilmu? Bukankah ilmu-ilmu yang saling berkaitan berkumpul dalam sebuah rumpun ilmu? Semisal saat kuliah S1 saya mengambil jurusan Teknologi Pangan, maka saya mempelajari ilmu Mikrobiologi, Bioteknologi, Kimia dan setiap ilmu tersebut ada spesifikasinya lagi seperti untuk Mikrobiologi ada mata kuliah Mikrobiologi Umum dan Mikrobiologi Pangan. Lalu apa makna ilmu dan keterampilan di sini? Apakah sebuah ilmu itu memang merupakan bagian dari sebuah keterampilan? Pencarian makna ini berkutat di kepala selama beberapa hari. Di sini saya sedang mempelajari

Family Strategic Planning ala Griya Riset Hometeam

Family Strategic Planning yang kami jalankan dimulai dari diri saya secara pribadi. Bakat discipline dan futuristic dalam diri, membuat saya rutin membuat rencana tahunan, bulanan, pekanan hingga harian. Namun jangan dikira praktiknya berjalan mulus. Target digeser ke hari berikutnya karena belum tercapai di hari tersebut, sering terjadi. Target yang tidak berjalan sama sekali pun ada, karena ternyata target tersebut tidak menjadi prioritas selama setahun lalu. Namun bagi saya yang mudah terdistraksi, membuat rencana aktivitas dan target capaian sangat membantu diri untuk fokus pada target yang sudah direncanakan. Sejujurnya, FSP ini sudah saya gaungkan ke suami dan anak-anak sejak pergantian tahun baru Hijriyah. Namun ternyata kami belum memiliki cukup energi dan alokasi waktu untuk benar-benar membahasnya secara mendalam. Perlu ada waktu jeda dari aktivitas rutin yang tak cukup beberapa jam saja. Dan kesempatan itu baru ada di pekan libur pergantian tahun ini. Si sulung libu