Saatnya menulis jurnal Bunda Salihah lagi, dimana kali ini tugas jurnalnya adalah membuat review dari jurnal materi keempat yang dibuat oleh buddy. Sesi buddy review ini menarik sekali bagi saya. Karena selain bisa belanja ide dan inspirasi mengenai langkah yang sedang dijalankan dalam tim, saya juga jadi bisa mendapatkan perspektif lain mengenai materi yang sama-sama kami terima. Dan itu rasanya jadi memperkaya sudut pandang saya. Buddy saya kali ini berasal dari regional Depok. Beliau mengangkat problem statement " Speech Delay ". Menariknya, beliau baru saja mengganti problem statement- nya di materi ketiga. Kalau sekilas membaca jurnal materi sebelumnya, problem statement awal beliau adalah literasi. Jadi ingat kelas Bunda Produktif dulu, dimana saya juga berada di Co-House Literasi dan Bahasa. Menarik memang! Jurnal beliau yang saya review bisa dibaca di sini. Setelah membaca jurnal beliau, saya menangkap kebutuhan beliau untuk menemukan anggota tim. Anggota tim yang
Bismillahirrohmanirrohim... Saatnya kembali membuat jurnal ibu pembaharu, dimana kali ini saya kerjakan dalam perjalanan di kereta menuju ke kota Innsbruck. Sebenarnya saya bukan tipikal orang yang suka dan bisa mengerjakan tugas atau meeting saat berada dalam perjalanan. Lebih suka mengerjakan di rumah, dengan duduk di depan komputer atau laptop sembari menengok catatan belajar di kelas, resume diskusi tim atau sesekali membaca kembali referensi. Kenyataannya, tak semua kondisi ideal bisa diikhtiarkan dalam perjalanan perkuliahan Bunda Salihah ini. Ada kalanya sesi live perlu diikuti saat menemani anak bermain di taman atau berbelanja. Ada kalanya waktu untuk mengerjakan jurnal baru ada saat melakukan perjalanan, seperti sekarang ini. Dan bukankah ini juga merupakan salah satu praktik beradaptasi? Menyesuaikan diri dengan perubahan maupun kondisi tak ideal. Maka, mari optimalkan ikhtiar dalam kondisi saat ini. Jadi melatih jempol untuk lebih tangkas menggunakan aplikasi canva dan men