Skip to main content

Jurnal 6 Kampus Ibu Pembaharu, Buddy Review : Mendalami Masalah hingga ke Akarnya

Jurnal pekan ini baru mulai kukerjakan di hari Rabu tengah malam menuju Kamis, padahal tugas buddy review ini sudah diunggah sejak hari Senin. Aku bersyukur bisa menyicilnya sekarang, karena hari Kamis hingga waktu deadline nanti kegiatan di luar rumah lebih padat dibandingkan tiga hari awal pekan ini.

Pekan ini aku mulai beradaptasi dengan rutinitas baru. Membagi jam online untuk berkoordinasi dengan tim juga menyimak materi dan mengerjakan jurnal di waktu yang bersamaan. Aku ingin mengoptimalkan teknologi untuk bisa membantuku bekerja dengan efektif dan efisien. Sejauh ini aku menggunakan platform WhatsApp Group, Jamboard dan Googledrive untuk berkoordinasi dengan tim. Jika kegiatan tim sudah mengerucut menjadi project-project tematik, aku terpikir untuk menggunakan aplikasi Trello. Jika teman-teman ada rekomendasi aplikasi lain untuk tujuan serupa, boleh ya infokan padaku melalui kolom komentar.

Alhamdulillah tugas pekan ini adalah review jurnal, jauh lebih slow ketimbang menyimak materi baru yang mengharuskan diri mengikuti dua sesi live di hari yang berurutan. Maka awal pekan aku memilih untuk fokus koordinasi di WAG dulu dengan membuat agenda pekan ini dan mengawali diskusi. Berikut jadwalnya :

Jadwal untuk pekan ini (Week 34) :

1. Senin : tuntaskan Starbursting (menambahkan pertanyaan, menjawab semua pertanyaan)

2. Selasa-Rabu : menyelami masalah dengan mengumpulkan ragam referensi & mencari korelasinya dengan masalah dunia.

3. Kamis : brainstorming pembagian peran di tim, golden rules, nama gerakan

4. Jum'at : pertemuan via Zoom jam 19.30 WIB.

Setelah tiga hari awal ini membahas tentang jawaban pertanyaan di Starbursting, membaca beberapa jurnal sebagai referensi, maka malam ini saya mulai mengerjakan jurnal. Buddy saya pekan ini adalah dr.Gustrin yang mengangkat problem statement berupa gangguan kesehatan mental seorang ibu. Dan ternyata beliau pun sudah selesai me-review jurnal saya.

Berikut review saya untuk jurnal beliau

 




Dari beliau, saya belajar menerapkan Starbursting dengan mendalam hingga bertemu sampai ke akarnya. Saya suka sekali membaca jurnal beliau terkait hal tersebut. Semoga dilancarkan gerakannya, meluas kebermanfaatannya menjadi sebuah gerakan sosial solusi bagi para ibu. Dan siapa tahu kelak terbuka kesempatan juga bagi kami untuk bisa berkolaborasi. Aamiin.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Praktik Cooking Class : Bubur Sumsum Lembut

Apa yang pertama kali terbayang saat melihat bubur sumsum? Jika pertanyaan itu menghampiri saya, saya akan menjawab “kondisi sakit”. Saat sakit, biasanya nafsu makan kita berkurang, susah menelan dan lidah terasa pahit. Tak heran jika makanan ini seringkali menjadi asupan bagi orang sakit. Teksturnya yang lembut dan cita rasa optimal selagi hangat tentu memudahkan pemenuhan kebutuhan energi saat kondisi tubuh kurang prima. Saat sehatpun, mengonsumsi bubur ini terasa nikmat, apalagi jika di luar sedang diguyur hujan dan cuaca dingin menyelimuti. Dikutip dari Wikipedia , bubur sumsum adalah sejenis makanan berupa bubur berwarna putih yang dilengkapi dengan kuah air gula merah. Mengapa dinamakan bubur sumsum? Katanya, dinamakan demikian karena penampakannya yang putih menyerupai warna bagian luar sumsum tulang. Bahan utama bubur ini adalah tepung beras.  Tentu tepung beras dengan kualitas baik. Bagaimana kriterianya? Tentu mengikuti SNI, berikut informasi detilnya : N

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m