Skip to main content

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project
20 Juli 2016
Belajar Siklus Air



Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa.
Allahumma shoyyiban nafi’an
Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.
Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.”
Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya.
Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline, ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi motorik, gambar dari mba Amalia Kartika, kartu kata-kata yang ada dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan pembelajaran kali ini.

Ilustrasi Siklus Air

Bahan :
  • Kertas karton putih (saya menggunakan kardus bekas kosmetik bayi)
  • Kapas bulat (ini sisa perlengkapan MeGi saat bayi)
  • Kertas origami

Alat :
  • Spidol
  • LemGunting
  • Kuas

Cara membuat dan menggunakan :
Buat ilustrasi siklus air menggunakan kertas origami, spidol dan kapas.
Buat sediaan warna biru dan hijau (anak bisa belajar mencampurkan warna)
Beri kesempatan anak untuk mewarnai awan dan pohon. Proses mewarnai kapas dengan cat air menggunakan kuas ini dijadikan sebagai aktivitas anak.

Mari Bercerita Bersama

Usai ilustrasi terwarnai, anak siap mendengarkan cerita. Saatnya bercerita mengenai perjalanan air dari ilustrasi yang sudah dibuat. Cerita disesuaikan dengan gaya masing-masing, yang secara garis besar membahas alur siklus air :
  • Evaporasi. Proses menguapkan air di permukaan bumi. Jadi, air yang ada di danau, laut, sungai bendungan hingga air tanah pun, berubah menjadi uap air karena terkena panas sinar matahari.
  • Kondensasi. Uap air yang naik, saat mencapai ketinggian tertentu, berubah menjad partikel es yang sangat kecil. Koq bisa? Ya, karena suhu udara yang sangat rendah di ketinggian tersebut. Partikel es saling mendekat dan terbentuklah awan. Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan akan semakin tebal dan hitam.
  • Presipitasi. Disinilah proses terjadinya hujan. Di proses ini, awan mencair akibat suhu udara yang tinggi. Butiran air jatuh dan membasahi bumi. Saatnya membaca doa “Allahumma shoyyiban nafi’an” nih J
  • Run off dan infiltrasi. Hujan kan sudah jatuh, lalu bagaimana? Air hujan yang turun ke bumi, akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, ini yang disebut run off. Sedangkan sisanya, akan mengalami infiltrasi, yaitu bergerak masuk ke pori-pori tanah, merembes dan berkumpul menjadi air tanah. Nah, begitu penting kan peran pepohonan untuk dalam proses ilnfiltrasi ini? Coba bayangkan kalau hutan gundul sedangkan hujan turun terus menerus. Longsor bisa sangat mudah terjadi. Na’udzubillahimindzalik.

(Alur diatas disarikan dari sumber http://www.ebiologi.com/2016/03/siklus-hidrologi-pengertian-proses.html)
Catatan : Nama masing-masing alur boleh disebutkan, boleh tidak ya, bergantung tingkat pemahaman anak. Kalau untuk MeGi yang masih berusia 2 tahun, saya tidak menyebutkan nama prosesnya. Lebih menonjolkan perjalanan si air.

Lalu, apa yang disuka anak-anak saat belajar tentang proses? Kalau Si Mentari Pagi, dia lagi suka main tebak-tebakan. Materi yang disusun mba Amalia Kartika sesuai banget dengan sesi tebak-tebakan ini. Jadi setelah melempar 1 pertanyaan, kita lihat dan baca bersama-sama isi yang tertera di Al Qur’an. Beberapa waktu lalu kami juga menyusun papan Kata yang Terdapat di Al Qur’an. Beberapa kata yang berhubungan dengan Siklus Air, seperti angin, laut, langit, dan lainnya kami gunakan juga sebagai bahan bercerita.
Di belakang rumah juga ada sumur, jadi setelah cerita, bisa sekaliyan jalan-jalan juga berkeliling. Menunjukkan fungsi sumur, bunyi pompa air listrik waktu menyedot air ke bak mandi, pipa-pipa saluran air, sampai akar kangkung yang membantu penyerapan air, hihi J

Selamat belajar bersama

#ODOPfor99days
#day91
#siklusair
#miniproject
#griyariset


Comments

Popular posts from this blog

Praktik Cooking Class : Bubur Sumsum Lembut

Apa yang pertama kali terbayang saat melihat bubur sumsum? Jika pertanyaan itu menghampiri saya, saya akan menjawab “kondisi sakit”. Saat sakit, biasanya nafsu makan kita berkurang, susah menelan dan lidah terasa pahit. Tak heran jika makanan ini seringkali menjadi asupan bagi orang sakit. Teksturnya yang lembut dan cita rasa optimal selagi hangat tentu memudahkan pemenuhan kebutuhan energi saat kondisi tubuh kurang prima. Saat sehatpun, mengonsumsi bubur ini terasa nikmat, apalagi jika di luar sedang diguyur hujan dan cuaca dingin menyelimuti. Dikutip dari Wikipedia , bubur sumsum adalah sejenis makanan berupa bubur berwarna putih yang dilengkapi dengan kuah air gula merah. Mengapa dinamakan bubur sumsum? Katanya, dinamakan demikian karena penampakannya yang putih menyerupai warna bagian luar sumsum tulang. Bahan utama bubur ini adalah tepung beras.  Tentu tepung beras dengan kualitas baik. Bagaimana kriterianya? Tentu mengikuti SNI, berikut informasi detilnya : N

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-