Skip to main content

My Family, My Home Team

Menjadikan keluarga sebagai sebuah tim tangguh, adalah salah satu bukti keseriusan dalam menjalankan peran dalam berumah tangga. Sehingga rasanya tak berlebihan jika menyebut my family, my home team. Sebelum berkarya, sebuah home team akan duduk bersama, mengemukakan impian masing-masing dan menuangkannya menjadi tujuan bersama. Kemudian mereka berbagi peran layaknya kepingan-kepingan puzzle yang akan membentuk sebuah gambar cantik. Menjalankan peran masing-masing, untuk menggapai satu tujuan, menjadi keluarga yang bertaqwa, meraih ridho Allah sehingga dapat berkumpul bersama dalam surgaNya kelak. Aamiin…

At Tahriim (66) ayat 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkanNya

Perlu langkah konkrit untuk mewujudkan sebuah home team di rumah, dan masing-masing keluarga tentu memiliki versi yang berbeda-beda. Bagi keluarga kami, langkah berikut ini yang sedangkan kami usahakan :
1.      Membuat Visi Misi Keluarga
Mencapai sebuah tujuan besar bersama-sama tentu tidak mudah, perlu kekompakan sehingga tercipta derap langkah yang indah. Tuangkan tujuan besar ke dalam visi dan misi keluarga agar langkah senantiasa terarah.

Visi Misi Keluarga - Griya Riset


Merasa tak kuasa membuat visi misi dari pemikiran pribadi, maka kami sepakat untuk mengadaptasi 7 kunci kebahagiaan dunia dari Ibnu Abbas menjadi misi keluarga.

2.      Mengetahui, Mengasah Talenta, dan Menebar Manfaat
“Sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.”

Konsep inside out tentu sudah sering kita dengar. Lebih memilih meninggikan gunung daripada meratakan lembah. Dengan mengenal diri, talenta yang sudah terinstall secara spesifik dalam diri masing-masing anggota keluarga dapat diidentifikasi untuk kemudian diasah hingga titik optimalnya. Dalam sebuah diskusi talents mapping, kami sempat mendapatkan pembahasan mengenai surat Al Isra (17) ayat 84 :
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.

Praktisi yang mendampingi kami menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah menyampaikan bahwa setiap orang memang akan dimudahkan di jalannya masing-masing dan tentu kemudahan tersebut bertujuan agar kita dapat memberikan manfaat bagi seluruh alam. Kemudahan ini akan didapatkan jika kita sudah menemukan jalannya masing-masing. Disini perlu ada usaha untuk menemukan dan mengasah talenta.

3.      Membuat Project Keluarga
Dalam project keluarga ini masing-masing anggota keluarga akan mengeluarkan talentanya untuk mewujudkan sebuah aksi nyata. Berbeda-beda, unik, dan saling melengkapi. Bagi kami, sebuah pekerjaan yang kami selesaikan dengan berbagi peran dan untuk kepentingan bersama, kami kategorikan sebagai project keluarga.
Project Keluarga - Membuat Portfolio Anak

Semisal saja, project keluarga kami sedang kami jalankan saat ini adalah membuat portfolio anak. Dalam project ini, kami berbagi peran sebagai berikut :
tugas suami : menyediakan media dokumentasi, mendokumentasikan dalam bentuk gambar, melakukan pengamatan, mengisi checklist tumbuh kembang anak dan KPSP. (Dalam tugas ini, bakat restorative, context dan focus suami terasah)
tugas istri : mendokumentasikan dalam bentuk tulisan, menyiapkan stimulasi sesuai usia dan mengisi checklist tumbuh kembang anak dan KPSP. (Dalam tugas ini, bakat futuristic, ideation dan relator istri terasah)
tugas anak : sebagai subjek pengamatan

Pada kenyataannya, banyak keluarga yang sudah menerapkan project keluarga, dengan atau tanpa disadari. Bahkan banyak yang manfaatnya sudah dirasakan oleh banyak orang. Seperti misalnya, keluarga pasangan Bang Syaiha dan Ella Nurhayati. Mereka berdua adalah pasangan penulis dan project keluarga mereka berupa menulis, sudah banyak memberikan inspirasi pada masyarakat. Sebutlah saja novel Sepotong Diam dan buku antologi Love Story of Birthing. Atau bahkan gerakan One Day One Post yang telah melatih otot-otot menulis banyak orang.

Cukup 3 langkah dulu yang masih kami jalankan dan bisa kami tuliskan. Tertarik menambahkan? J

Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway #2ndAnniversaryElsya

http://www.bangsyaiha.com/2016/03/giveaway-2ndanniversaryelsya-berhadiah.html
Give Away #2ndAnniversaryElSya
#ODOPfor99days
#day61

Comments

  1. Bener..
    Berkeluarga adalah seni berjalan bersama ke arah kesuksesan team.. Suami istri.. Keduanya harus saling dukung..

    Nice article, mbak..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Praktik Cooking Class : Bubur Sumsum Lembut

Apa yang pertama kali terbayang saat melihat bubur sumsum? Jika pertanyaan itu menghampiri saya, saya akan menjawab “kondisi sakit”. Saat sakit, biasanya nafsu makan kita berkurang, susah menelan dan lidah terasa pahit. Tak heran jika makanan ini seringkali menjadi asupan bagi orang sakit. Teksturnya yang lembut dan cita rasa optimal selagi hangat tentu memudahkan pemenuhan kebutuhan energi saat kondisi tubuh kurang prima. Saat sehatpun, mengonsumsi bubur ini terasa nikmat, apalagi jika di luar sedang diguyur hujan dan cuaca dingin menyelimuti. Dikutip dari Wikipedia , bubur sumsum adalah sejenis makanan berupa bubur berwarna putih yang dilengkapi dengan kuah air gula merah. Mengapa dinamakan bubur sumsum? Katanya, dinamakan demikian karena penampakannya yang putih menyerupai warna bagian luar sumsum tulang. Bahan utama bubur ini adalah tepung beras.  Tentu tepung beras dengan kualitas baik. Bagaimana kriterianya? Tentu mengikuti SNI, berikut informasi detilnya : N

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m