Skip to main content

Mengembalikan ke Tempatnya, Kan?

Mengembalikan sesuatu sesuai dengan kondisi semula.
Poin ini merupakan salah satu bentuk kemandirian yang sedang kami biasakan bersama. Bukan, bukan hanya untuk si kecil berusia 2.5 tahun itu, tapi juga untuk Umminya. Yang seringkali tanpa sadar, masih meletakkan barang di sembarang tempat, tak mengembalikan ke tempat semula.
Pagi tadi, ceritanya kami berdua baru saja membaca buku bersama di kamar yangti. Selesai membaca, kami pun keluar dari kamar. Saya dulu, baru MeGi. Namun, kaki mungil MeGi melangkah cepat mendahului saya menuju ruang makan sembari bertanya, "Kursi bulat MeGi mana ya, Mi?"
Belum sempat saya menjawab, dia sudah datang kembali mengangkat kursi bulat itu dan meletakkannya di depan pintu kamar. Saya bingung. Apa yang mau dilakukannya?
Ternyata dia ingin menutup pintu kamar. Tapi karena belum bisa menggapai gagang pintu, maka kursi bulat itu dijadikan sebagai alat bantu untuk melakukan aksinya.
"Udah ditutup Mi, pintu kamarnya yangti."
"Oh iya, jempol. Kayak tadi ya. Pintunya tertutup. MeGi bertanggungjawab." Jawab saya sembari mengacungkan dua jempol untuknya.
Kami pun melangkah bersama ke ruang makan. Di ruang makan, saya mendapati tempat sendok yang bentuknya aneh. Garpu dengan posisi menghadap bawah, menghiasi mulut tempat sendok. Saya jadi ingat, paginya MeGi memang sempat belajar dengan media ini. Menumpahkan semua isinya, dan mengelompokkan isinya.
"Kakak, kenapa ini jadi kayak begini?"
"Iya, kan dikembalikan ke tempatnya."
"Tapi koq jadi tinggi begini ya?"
"Ngga apa-apa Mi, bagus."
Baiklah, sepertinya dia sedang berimajinasi membuat menara sendok garpu :D
Ah anak-anak, seringkali kalian menerapkan pembiasaan dengan baik, berbonus imajinasi dan kreasi yang membuat kami, para orangtua tersenyum geli.

Terimakasih :)
Griya Riset, 20 Oktober 2016

Comments

  1. Wah sayapun harus belajar mengembalikan ke tempatnya. Sering kali lupa charger ada di mana, meteran baju ada di mana, hehehe. Ternyata bukan pelupa, tapi nggak disiplin ya. Moga anakku gedenya bisa pinter balikin barang-barang seperti MeGi :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-...

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m...

Nomor Sim Card Indonesia Nonaktif Saat Berdomisili di Luar Negeri? Lakukan Langkah Berikut untuk Reaktivasi!

Saat tahun lal u kami berkesempatan mudik ke Indonesia, saya membeli nomor sim card Indonesia dengan provider Telkomsel dan berniat menjaganya agar tetap aktif. Sekalipun tinggal di luar negeri, kami menggunakan beberapa aplikasi dalam negeri yang membutuhkan nomor sim card Indonesia yang aktif untuk verifikasi. Masa aktif kartu yang saya beli memang relatif pendek, sehingga saya merasa perlu mengeceknya secara berkala agar tidak sampai hangus. Tapi setelah beberapa bulan berjalan, saya larut dengan agenda-agenda keseharian, dan lupa mengeceknya via aplikasi MyTelkomsel. Pagi ini saya baru ingat, kemudian membuka aplikasi MyTelkomsel. Gagal, karena ternyata ter-logout otomatis. Entah sejak kapan, karena memang aplikasi tersebut jarang saya buka selama di Abu Dhabi. Saat saya mencoba login, qodarullah aplikasi meminta untuk melakukan verifikasi via SMS. Dan di sinilah tantangan muncul, SMSnya tidak sampai. Maka verifikasi pun gagal dilakukan. Saya mulai mencari informasi, apakah ada car...