Skip to main content

Resep Sup Kacang Lentil Merah, Hidangan Pas di Kala Flu Melanda

Postingan kali ini bermula dari kondisi Ahsan yang sedang kurang fit. Karena badan sedang kurang nyaman maka asupan makanan yang masuk pun tak sebanyak biasanya. Saya jadi nostalgia masa kecil, dimana setiap badan sedang kurang fit dan tidak masuk sekolah, ibu selalu membuatkan jeli dan bubur beras. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Sepertinya saya perlu membuatkan makanan yang mereka sukai dan mudah untuk ditelan. Tercetuslah ide untuk membuat sup kacang lentil. Terinspirasi dari makanan favorit anak-anak di kedai makan Turki, yaitu sup kacang lentil yang biasa dimakan bersama roti. Kacang lentil ini kami peroleh dari toko Turki. Bahan baku ini mudah diperoleh di sini, tersedia beraneka jenis di setiap toko Turki dan India. Ada beberapa varian kacang yang tersedia, yaitu kacang lentil merah, kuning juga hitam. Sup kacang lentil yang biasa kami temui di kedai makanan Turki biasanya menggunakan kacang lentil merah atau kuning sebagai bahan bakunya.

Linsen Suppe / Lentil Soup / Sup Kacang Lentil

Bahan :

  • 250 gram kacang lentil
  • 1 batang wortel
  • ¼ buah labu kuning
  • 1 buah tomat
  • 1 siung bawang bombay
  • 5 siung bawang putih
  • 3 gelas air
  • ½ sendok teh jinten bubuk
  • Garam secukupnya
  • Merica secukupnya
  • Gula sedikit

 Cara membuat :

Cuci bersih kacang lentil, rendam selama kurang lebih tiga puluh menit, tiriskan.
Kupas wortel dan labu kuning, potong-potong sesuai selera.
Panaskan minyak, cincang bawang Bombay dan bawang putih, tumis hingga harum.
Masukkan wortel, labu kuning, kacang lentil dan tomat, tambahkan air dan semua bumbu lainnya.
Masak dan aduk sesekali hingga matang.
Matikan kompor, blender sup hingga halus.
Hidangkan selagi hangat dengan irisan lemon, bubuk cabai dan roti.

Sup kacang lentil sebelum dihaluskan

Setelah dicoba, Alhamdulillah rasanya mirip dengan apa yang kami beli biasanya. Bagi saya takarannya pas, bagi suami sedikit terlalu kental, bagi anak pertama kami sedikit terlalu banyak merica. Maka untuk takaran, silahkan sesuaikan dengan selera teman-teman ya. Oiya, jika tidak ada labu kunng di rumah, teman-teman bisa menggantinya dengan kentang. Selamat mencoba.





Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di