Skip to main content

Jurnal 16 Kampus Ibu Pembaharu, Buddy Review : Menelaah Scale Up Impact dari Gerakan Galeri Ibu

 Bismillahhirrohmanirrohim...

Menuliskan jurnal terakhir di kelas Bunda Salihah,ternyata lagi-lagi di hari terakhir tenggat waktu pengumpulan jurnal. Qodarullah ada to do list yang perlu diselesaikan di beberapa hari belakangan ini.

Di materi delapan ini, saya mendapatkan rezeki ber-buddy dengan mba Ahsani Taqwim, yang sering disapa dengan panggilan „mba Sani“. Beliau adalah founder dari Galeri Ibu, gerakan ibu pembaharu yang mengangkat problem statement berupa Self Control.   

Mba Sani amat gercep menghubungi saya terlebih dahulu di begitu daftar buddy sudah diumumkan pada hari Jum‘at di Kampus Ibu Pembaharu. MasyaAllah, terlihat sekali kesungguhan beliau berproses di kelas Bunda Salihah ini. Saya baru membalas sekitar dua belas jam kemudian. Sesaat setelah saya membalas chat beliau, beliau membalas dengan kabar duka, bahwa ibunda beliau baru saja berpulang. Innalillahi wainna ilaihi roji‘un...

Hari Minggu, beliau kembali menghubungi saya untuk mengabarkan bahwa jurnal review beliau untuk saya sudah selesai serta mengirimkan tautan jurnalnya agar bisa saya baca. Saya baru bisa membacanya hari Senin, dan mengerjakan jurnal review untuk jurnal beliau di hari ini. Saya memulainya dengan menyelami jurnal beliau sejak materi pertama. Metode ini hampir selalu saya gunakan dalam membuat jurnal buddy review, dengan tujuan agar mendapatkan pemahaman utuh mengenai isi jurnal buddy dan memberikan  review yang optimal dan tepat sasaran. Kadang skimming saja, yang terpenting poin-poin utama di setiap materi bisa saya tangkap.

Saya suka menyimak tahap demi tahap perjalanan milestone 1 Galeri Ibu yang dituangkan mba Sani dalam jurnal pertama hingga delapan. Dari pemaparan di jurnal, gerakan Galeri Ibu berhasil menemukan problem statement tim, merumuskan milestones, membuat SMART Goals, menyepakati golden rules dan exit procedure juga melakukan aksi solusi dengan membangun habit sederhana melalui self care flashcard morning routine & night routine. Aksi solusi ini sekaligus menjadi inspirasi bagi saya yang sedang memikirkan bentuk challenge yang akan gerakan Puan Adaptif jalankan di tahun 2024.

Tim Galeri Ibu terdiri dari tujuh perempuan, yang notabene merupakan member aktif Ibu Profesional Sukabumi. Senang sekali ya rasanya membayangkan bahwa anggota tim sangat mungkin untuk bertemu luring secara rutin karena lokasi tempat tinggal yang berdekatan. Tapi di sisi lain, tantangannya adalah jika di regional sedang ada kegiatan, maka semua pun perlu membagi fokus dalam berkegiatan. Sisi inilah yang baru saya sadari saat membaca jurnal mba Sani. Memang ya, perjalanan membangun sebuah tim gerakan, memang senantiasa dihadapkan pada tantangan yang beragam. Semoga dimudahkan ya mba.

Membaca sekilas milestone Galeri Ibu, saya sempat menemukan growth mindset, kata yang juga menjadi poin bahasan utama di gerakan Puan Adaptif. Dimana salah satu target capaian milestone gerakan Puan Adaptif pertama, yaitu mengenai Diri Adaptif, adalah dimilikinya growth mindset oleh para peserta program gerakan Puan Adaptif. Akankah ini menjadi pintu pembuka kolaborasi? Bisa jadi, wallahu a‘lam.

Selamat ya mba Sani, sudah menuntaskan perjalanan kelas Bunda Salihah ini bersama tim Galeri Ibu dengan High Energy Ending. Semoga kita bisa berkolaborasi di tahun depan juga bertemu kembali di Ekosistem Ibu Pembaharu. Aamiin.

Salam hangat,

Mesa D. Puspita

Di tengah gelapnya musim dingin,

Vienna, 20 Desember 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di