Skip to main content

Mini Project : Bikin Salt Dough, Yuk!

[Mini Project]
4 Agustus 2016

Bikin Salt Dough Yuk!

Kemarin MeGi minta main donat. Ngeh si maksudnya. Yang dia maksud adalah, kita ingin main playdough. Terakhir dimainkan memang kita bikin kreasi donat dari playdough  itu. Jadi yang dia ingat adalah donatnya. Lihat bahan-bahan di dapur, ada sih. Paling pewarna makanannya aja yang hampir habis. Karena sayang rasanya kalau harus memakai minyak, kita bikin saltdough aja ya Nak. Ini tanpa minyak. Cuma campuran terigu, garam dan air.

Bahan :
  • 500 gram terigu
  • 250 gram garam
  • (Perbandingan pemakaian terigu : garam = 2 : 1)
  • Air secukupnya
  • Beberapa pewarna makanan


Cara membuat :
  1. Campur terigu dan garam, uleni dengan menambahkan air sedikit demi sedikit hingga tercapai tekstur yang diinginkan. Saat menguleni adonan dengan tangan, taburi tangan dengan terigu terlebih dahulu supaya adonan tidak menempel di sela-sela jemari.
  2. Bagi menjadi beberapa bagian, tetesi saltdough dengan pewarna makanan. Uleni kembali hingga berubah warna.
  3. Saltdough siap dimainkan.

Dari segi tekstur, saltdough ini tidak lengket dibanding playdough yang menggunakan minyak. Tidak terasa berminyak dan cenderung lebih kering. Oya, saltdough ini cepat kering kalau dibiarkan di udara terbuka ya. Jadi cocok kalau segera dimainkan langsung dan membuat cetakan-cetakan dari miniatur binatang yang nantinya akan mengeras.
Lewat permainan sederhana ini, MeGi yang berusia 2 tahun 3 bulan ini bisa mengeksplorasi banyak hal. Inisiatifnya banyak tumbuh sejak saat kita melakukan persiapan. Tanpa diminta, saat Micha mengambil terigu di lemari dapur dan mengajaknya membuat dough, dia sudah berinisiatif mengambil pewarna makanan di rak meskipun untuk mengambilnya pun dia membutuhkan bantuan kursi kecil. Saat mencampur adonan, dia juga yang menyendok dan menuang terigu, garam dan menghitung jumlah sendokan bersama-sama. Dia juga yang mencampur terigu dan garam dan menguleni. Baru saat adonan mulai menjadi liat dan lengket, dia bertahan sebentar, lalu memilih menuju kamar mandi untuk mencuci tangan. Setelah adonan dough jadi, dia kembali berpartisipasi meneteskan pewarna. Jadi, warna doughnya bergantung MeGi, berapa banyak dan apa saja warna yang dia teteskan dan campurkan, hihi. Untuk meratakan warna di adonan, tentu masih dengan bantuan Micha. Dia menguleni sebentar, sepertinya masih terlalu berat untuknya jika harus meratakannya. Tak lama, taraaa…jadi deh. Saltdough siap dimainkan. J



Bikin sesuatu yuk dari saltdough! Ada ide?

#griyariset
#miniproject
#ODOPfor99days
#day103

#exploringsalt

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di