Skip to main content

Memulai Perjalanan Menulis dengan Nge-Blog



Pertama Kali Berkenalan dengan Menulis dan Blog

Sebenarnya sayapun tergolong baru berkenalan dengan blog ini. Memang sih, pertama kali membuat blog sudah saya awali sejak masa SMA. Tapi blog-blog itu terbengkalai dan berujung dengan lupa password. Meski saya suka menulis, saya belum memiliki keberanian untuk memposting tulisan dan hasil pemikiran yang bakal dibaca khalayak ramai. Sehingga kala itu penulisan lebih sering dituangkan dalam bentuk karya ilmiah dan curhatan di buku diary saja.
Saat Allah menurunkan SK profesi sebagai ibu rumah tangga, keinginan untuk mengasah kemampuan menulispun kembali muncul. Saya kembali berlatih menulis serta mengikuti kursus menulis artikel secara online yang diadakan INDSCRIPT CREATIVE. Tak berselang lama, ada tawaran untuk bergabung menjadi tim freelance writer di website parenting islami, www.abiummi.com.
Seiring perjalanan waktu, timbul keinginan untuk menulis sebagai sarana dokumentasi hal-hal yang saya rasakan ataupun alami. Merekam jejak perjalanan belajar maupun membersamai ananda, tidak berdasar keyword tertentu.  Disini saya teringat perkataan seorang guru, bahwa Allah akan memperjalankan hambaNya yang bergerak.  Tak berselang lama, seorang rekan dari  Institut Ibu Profesional Bandung, teh Santy Dewi Arifin menginisiasi program menulis bertajuk One Day One Post for 99 days. Sebagai amunisi untuk mengikuti program inilah saya membuat blog di blogspot, dengan alamat www.griyariset.blogspot.com. Dari sinilah, perjalanan saya menulis blog bermula.

Mengapa Perlu Menulis Blog?

Ini merupakan pertanyaan mendasar yang harus ditemukan dulu jawabannya sebelum kita memutuskan untuk nge-blog. Ini jawaban saya :

Mengakses Saripati Ilmu dengan Mudah

Sebagai ibu pembelajar, tentu kita sangat bersemangat untuk mengikuti forum-forum belajar baik secara offline maupun online. Tak jarang kita mencatatnya dengan rapi dan sistematis, di buku maupun kertas. Tapi pernahkah saat kita membutuhkan ilmu itu kembali, kita bingung mencarinya? Kita sibuk mengingat-ingat dimana kita meletakkan lembaran-lembaran penting itu? Atau jika kita menyimpan dalam bentuk file di laptop maupun HP, kita lupa meletakkannya di folder mana.

Memicu Diri untuk Berkata yang Baik

Saat memposting tulisan di blog, tentu kita sudah menyadari bahwa tulisan tersebut akan dikonsumsi oleh khalayak umum. Siapapun memiliki akses untuk membacanya. Maka ini dapat melatih diri kita untuk menulis dengan baik, sama halnya seperti saat menggunakan lisan.  Tanpa kita sadari, ini bukan hal yang baru bagi kita. Bukankah hal yang sama juga berlaku saat kita berceloteh di media sosial?

Sarana Berbagi

Saat kita mengikuti forum belajar, atau akan menjajal sebuah metode baru, tak jarang bukan, seorang teman menitip, “Nanti mau resumenya, ya…”, atau, “Nanti bagi ya pengalamannya…” Alih-alih menjadi sebuah beban, lebih baik menjadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk menebar manfaat. Ini juga akan menghemat waktu kita saat pertanyaan muncul dari beberapa orang. Kita tinggal memberi link tulisan yang berisi resume/pengalaman kita tersebut.

 Branding

Para blogger profesional banyak yang menggunakan blog sebagai sarana personal branding. Dan umumnya, mereka sudah memiliki topik-topik yang spesifik. Seperti www.carolinaratri.com
dengan creative writingnya atau www.dapurotun.com dengan resep-resep lezatnya. Saya pribadi lebih senang menggunakan blog sebagai family branding. Griyariset sendiri merupakan nama hometeam keluarga kami. Sedangkan misi hidup yang ingin saya capai adalah menjadi home educator dan fasilitator handal untuk keluarga. Sehingga isi blogpun tak jauh dari perjalanan kehidupan keluarga dan pendidikan rumah yang sedang kami terapkan.

Pilih platform  yang mana ya?

Ada banyak domain gratis yang bisa dipilih. Beberapa yang sudah tidak asing di telinga kita seperti blogspot, wordpress, tumblr. Secara pribadi, saya sudah mencoba menggunakan blogspot dan wordpress.

Mengapa saya memakai blogspot?

Atas masukan dari suami. Masih ingat, dulu sempat ada blog multiply? Seiring waktu, domain ini menghilang. Berkaca dari situ, suami menyarankan untuk menggunakan blogspot. Mengingat blogspot merupakan bagian dari Google, yang mana Google eksistensinya terbilang stabil dan kuat. Di sisi lain, kekurangan blogspot yang saya rasakan adalah loading yang lambat dan tampilan yang terkesan klasik.

Bagaimana dengan wordpress?

Beberapa waktu belakangan, saya membuat blog di wordpress  untuk tulisan-tulisan yang terkait kontemplasi. Disini, saya menemukan berbagai template tampilan yang menarik dan loading yang lebih cepat. Sebagai gambaran konkrit, silahkan klik www.mesadewi.wordpress.com. Tapi setelah belajar mengutak-atik kategori di blogspot, sepertinya kontemplasi pun akan saya jadikan bagian di blog griyariset. Jadi blog wordpress ini sepertinya tidak bertahan lama.

Dari domain gratisan ke domain berbayar

Ya, 25 Agustus 2016 lalu saya memutuskan untuk pindah ke domain berbayar untuk blog griyariset. Alasannya, karena saya ingin lebih serius mengelola blog tersebut. Saat migrasi ke domain berbayar, cukup merogoh kocek yang sangat terjangka. Ini keuntungan memiliki blog di platform blogspot. Sssttt..saya cukup membayar empat pulu ribu rupiah saja di tahun pertama ini untuk membeli domain via qwords.com. Blog sayapun saat ini berganti alamat menjadi www.griyariset.com

Langkah membuat blog di Blogspot :


Segera klik New blog. Nanti akan muncul form untuk kita isi judul dan alamat blog sekaligus pilihan template yang kita inginkan. Klik create blog!
Nah, nama blog ini bisa dipikirkan mulai dari sekarang. Bisa nama pribadi, nama keluarga, atau apa saja, selama nama tersebut masih available alias belum ada yang memakai. Alangkah baiknya kalau nama blog ini mencerminkan isi blog kita nanti.
  • Mulailah dengan posting tulisan pertama

Bagi saya, akan lebih enak kalau menulis draft tulisan terlebih dahulu di Microsoft Word Setelah tulisan selesai, baru dicopy-pastei  di blog sekaliyan edit sana-sini. Ini lebih hemat juga lo, cukup online saat akan posting tulisan saja. Fitur-fitur di atas kolom draft mulai dari simbol undo hingga check spelling juga sudah biasa kita gunakan saat mengetik di Microsoft Word.
  • Atur Posting-an

Masih di laman draft, tengoklah bagian kanan. Disitu ada tampilan Post Setting. Ini nih tempatnya kita mengatur pernak-pernik tulisan mulai dari label, jadwal, permalink, lokasi hingga opsi lainnya. Ya, untuk memudahkan pencarian dari tulisan-tulisan kita nanti, kita bisa melengkapi tulisan dengan label. Misalnya, saat saya ingin menemukan tulisan-tulisan saya mengenai Mini Project yang kami lakukan, maka saya cukup klik label atau kategori “Mini Project”. Atau klik “ODOPfor99days” jika ingin menemukan tulisan-tulisan yang saya ikutkan dalam project ODOP#99days.
  • Mempercantik Tampilan

Layaknya sebuah rumah, kita tentu ingin memberi tampilan terbaik untuk tamu supaya indah dipandang mata. Jika template tampilan yang tersedia dirasa masih sangat sederhana, silahkan cari free template yang banyak tersedia di internet. Tinggal unduh dan copy paste kodenya. Jangan lupa simpan kode template lama sebagai langkah aman. Layoutpun bisa diatur sesuka hati. Kita bisa menggunakan jasa www.canva.com untuk membuat header picture yang aku banget! Tapi, jangan samapi urusan mempercantik blog ini menjadi beban ya. Ini bisa dilakukan sambil jalan. Menulis tetap menjadi fokus dan prioritas utama.


Nah, ternyata membuat blog adalah hal yang gampang kan? Sip, jangan tunda lagi. Ayo bikin blog mulai dari sekarang. Bagi yang sudah punya blog, ayo kita rawat dengan tulisan-tulisan bergizi dan saling kunjung-mengunjungi :)

#ODOPfor99days
#day109
#griyariset







Comments

  1. Selera templete canvanya sama kita Mes.

    ReplyDelete
  2. Teh Shan pakai template bunga-bunga itu juga? Hihi... sama ya kita...

    ReplyDelete
  3. aku newbie, terang banget setelah baca ini. ah dirimu mbak.. peluk...

    ReplyDelete
  4. Peluuuk juga umi ikaaa... moga manfaat ya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Momen Refleksi Seorang Bunda (menuju) Produktif

Bismillahirrohmanirrohim… Refleksi saya adalah bahwasanya kelas Bunda Produktif ini sangat identik dengan kerja kelompok. Untuk sukses melaluinya, setiap Hexagonia perlu memiliki sikap proaktif, inisiatif, dan project ownership yang tinggi sebagai kunci sukses dalam membangun kota bersama-sama. STOP Proses apa saja yang selama ini tidak bekerja untuk project passion kita? Apa saja yang harus kita “stop” dan tidak dikerjakan lagi, apabila project passion ini akan berlanjut? Alur kerja yang tidak end to end. Analisa pribadi diri : Penyebab bisa tidak terjadi end to end salah satunya adalah karena tsunami informasi yang terjadi di WAG koordinasi Co-Housing . Jika saya amati, dalam satu hari saja bisa beragam bahasan berseliweran. Mulai dari pengumuman jadwal live, umpan bahan diskusi seputar project passion, hingga bahasan tugas jurnal yang perlu dikerjakan berkelompok. Padahal jam daring seorang ibu sangat terbatas dengan jadwal yang berbeda-beda antara satu ibu dengan ibu