Skip to main content

Mengepel Lantai Dadakan

Usai jeda liburan cawu, kami kembali belajar di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Materi yang kami pelajari adalah mengenai kreativitas. Namanya juga belajar kreativitas, penyajian materi yang kami dapatkan pun lain dari biasanya. Usai materi kami dapat, kami diberi tantangan 10 hari sebagai durasi awalan untuk mengamalkan materi kreativitas dalam aktivitas keluarga sehari-hari. Dan tantangan kali ini, membuat kami untuk berpikir kreatif. hihihi

Apa tantangan di level #9 ini?

Kami diminta untuk membuat solusi kreatif dari tantangan sehari-hari
Yang bagaimana?
  • Yang berbeda dari biasanya
  • Pilih yang lebih menarik
  • Temukan yang lebih meningkatkan bonding dalam keluarga
  • Cari yang lebih efektif dan efisien

Dan hari ini, kami mulai mengerjakan tantangan hari pertama. Agenda hari ini adalah memperbarui SKCK di POLDA Surabaya. Diantar ibu dan bapak mertua, kami bisa berangkat sesuai rencana, pukul 05.30. Di kendaraan, anak-anak menikmati perjalanan dengan terlelap, menyiapkan energi untuk belajar di POLDA nanti. Jam menunjukkan angka 07.50 saat kami tiba disana. Petugas-petugas POLDA mayoritas berseragam olahraga, usai menunaikan agenda rutin di Jum’at pagi.

Ibu menggendong Ahsan dan memilih untuk menunggu di area masjid, begitupun dengan Raysa. Saya bergegas masuk ke ruangan pelayanan SKCK, mengambil nomor antrian dan menuju loket pelayanan SKCK. Ini adalah kali ketiga kami ke tempat ini, jadi sudah cukup terbayang proses yang terjadi nanti. Saat di loket pelayanan, saya menyerahkan dokumen yang diminta, dilanjutkan dengan mengisi form isian yang sudah disediakan. Karena SKCK yang diperbarui adalah milik saya dan suami, maka kolom-kolom yang perlu saya isi pun dua kali lebih banyak. Di sela-sela pengisian, ayah masuk ke ruangan bersama Raysa. Ternyata Raysa meminta untuk menemani saya di ruangan pelayanan sedangkan ayah bersama ibu dan Ahsan menunggu kami di kantin.

Saya keluarkan camilan dan minuman dari tas dan meletakkannya di dekat Raysa, kemudian dia meminta saya untuk membukakan botol minum karena dia belum kuat membukanya. Setelah itu, saya kembali tenggelam dengan form isian. Seusai mengisi form, saya langsung menuju loket pelayanan yang mana di saat itu juga petugas langsung memberikan SKCK saya dan suami. Alhamdulillah, proses berlangsung cepat. Saya bergegas menuju kursi tempat Raysa menunggu. Eits…ada apa ini, basah di beberapa tempat dan botol minum yang awalnya penuh, tersisa sedikit saja? Hooo…ternyata minumannya tumpah ke lantai.

Raysa menatap saya lekat-lekat. Sambil mengambil nafas panjang, saya berkata, “Yuk, kita bereskan bersama.” Melihat respon saya, dia tersenyum bersemangat. Qodarullah, tisu yang ada di tas adalah tisu basah. Baiklah, kita bersihkan dengan tisu basah tersebut. Saya mengepel dari belajang kursi, Raysa mengepel dari depan kursi. Saat Raysa mengepel, ternyata seorang pria yang duduk di barisan kursi depan mengamati Raysa dan berbisik pada wanita di sebelahnya. Saya mencoba bertanya pada mereka, apakah ada yang membawa tisu dan bolehkah kami memintanya? Alhamdulillah, wanita tersebut membawa dan mempersilahkan kami menggunakan tisunya.

Sembari mengepel, saya berbicara pada Raysa, “Kalau menumpahkan sesuatu, haruuuuus….” Raysa menjawab dengan antusias, “Bertanggung jawaaaaab!” Tak lama, lantai bersih kembali. Kami bergegas berkemas, Raysa mengembalikan tisu dan tak lupa kami mengucapkan terimakasih.

Fasilitas umum adalah fasilitas yang bisa kami gunakan dengan gratis, pun kami bertanggungjawab juga untuk menjaganya. Hari ini Raysa belajar menjaga fasilitas umum, juga semakin memahami bahwa melakukan kesalahan adalah hal wajar, poin pentingnya adalah kita belajar dari kesalahan tersebut dan bertanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan itu.

Kreativitas hari ini mungkin belum menciptakan sebuah hal baru. Namun menaklukkan tantangan yang menghadang dengan kepala dingin dan fokus pada solusi, juga merupakan sebuah kreativitas dalam menghadapi permasalahan yang datang.
#Tantangan 10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP

#ThinkCreative

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di