Skip to main content

Belajar Adab Menuntut Ilmu di Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional



Tulisan ini dibuat dalam rangka pengerjaan tugas belajar online di kelas Bunda Sayang Leader Institut Ibu Profesional

NHW Adab Menuntut Ilmu adalah dengan menjawab tiga pertanyaan berikut.

Alasan terkuat apa yang Anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang?

Kelas Bunda Sayang leader yang saya ikuti saat ini merupakan kesempatan kedua saya untuk hadir, belajar dan menyelami kembali ilmu Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Sebelumnya, saya sudah lulus kelas Bunda Sayang kelas Fasilitator di bulan Maret 2018 lalu. Mengapa saya ingin belajar kembali di kelas Bunda Sayang? Yang menjadi alasan terkuat adalah karena saya ingin membekali diri untuk mumpuni dalam memfasilitasi anak-anak. Menjadi fasilitator utama dan pertaman bagi anak-anak merupakan profesi yang membahagiakan diri dan keluarga. Tak dipungkiri, selama proses menjalani kelas Bunda Sayang selama lebih dari satu tahun, ada banyak ilmu yang saya dapatkan. Sedikit demi sedikit, saya upayakan untuk menelaah dan mempraktikkannya dalam keluarga. Mengingat manfaatnya yang terasa begitu besar bagi kami sekeluarga, saya mantap untuk memasuki kelas Bunda Sayang kembali. Kali ini di kelas leader, bersama para leader Ibu Profesional dari berbagai regional. Bismillah, saya siap J  

Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan Anda rencanakan di bidang tersebut?

  • Mengalokasikan waktu secara rutin dalam jadwal waktu harian untuk menelaah materi yang didapat, mempraktikkan dalam keseharian, menyerap makna yang terungkap juga mendiskusikannya bersama suami di family forum
  • Membuat mindmap materi dan mencari referensi yang berkaitan dengan materi tersebut
  • Terlibat dalam diskusi aktif baik dengan suami di rumah maupun teman sekelas dan peer group
  • Menyiapkan dua buku tulis khusus untuk pembelajaran kelas Bunda Sayang. Terpisah antara materi dan jurnal praktik.

 Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang Anda perbaikidalam proses mencari ilmu tersebut?

  • Mengupayakan untuk menyimak diskusi di waktu yang telah disepakati bersama
  • Menyederhanakan masalah besar, mengurangi sikap perfeksionis
  • Menyegerakan dalam pengerjaan tugas. Tidak harus segera mengumpulkan, namun menyegerakan dalam memulai dan bersungguh-sungguh dalam pengerjaannya
  • Menyampaikan kebutuhan waktu untuk belajar kepada suami dan anak-anak, meminta ridho dan doa dari mereka
  • Selalu memegang family first. Ilmu Bunda Sayang saya pelajari untuk semakin meningkatkan servicing pada para customer utama, yaitu suami dan anak-anak.
  • Fokus tinggi dan selalu meminta ridho dan kemudahan dari Allah

Bismillah, dengan masuk kelas Bunda Sayang leader ini, saya berupaya untuk menjaga keseimbangan antara menuntut ilmu, mengaplikasikannya bersama keluarga dan menebar kebermanfaatannya. Semoga senantiasa Allah jaga, mudahkan dan kuatkan dalam menjalankan kelas Bunda Sayang Leader ini. Aamiin…


x

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di