Skip to main content

Sejenak Melepas Rutinitas, Berdamai dengan Kondisi Tidak Ideal

Seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang kurang ideal. Kondisi yang membuat proses tak berjalan sesuai rencana awal. Situasi yang mengharuskan kita untuk sedikit menurunkan standar pencapaian sehingga perjalanan kehidupan tetap dapat berjalan meski bisa jadi kurang sesuai dengan target semula. Salah satunya adalah saat kita sedang diberi ujian berupa sakit oleh Allah. Alhamdulillah di bulan Januari ini Allah memberikan nikmat sakit untuk Abiya dan Ummica. Abiya mengalami cedera patah tulang dan mengharuskannya untuk menjalani operasi dan rawat inap beberapa hari,  selang beberapa hari kemudian demam berdarah meruntuhkan pertahanan Ummica dan memintanya untuk menginap sementara di rumah sakit. Lalu, apa kabar si putri kecil?
Dia pun beradaptasi dengan kondisi yang tidak biasa ini. Termasuk proses toilet trainingnya. Sejak usia 16  bulan, Ummica sedang melatihkan toilet training padanya. Itu artinya, bulan Januari ini adalah bulan kelimanya dalam menjalani proses toilet training dan tahapan yang sudah dia lewati, antara lain :
1.       Dia sudah menolak untuk menggunakan clodi (cloth diapers) maupun pospak (diapers) jika di rumah. Dia merasa risih dan meminta untuk menggunakan celana biasa saja. Jika kita memaksanya untuk memakai clodi/pospak, dia akan melepaskan dan mengambil celana di lemari.
2.       Instingnya untuk memberitahu jika akan BAB, sudah dapat berjalan dengan cukup baik. Sebelum BAB, dia sudah bisa merasakan dan melaporkan keinginannya. Sehingga BAB bisa dilakukan di kamar mandi dan celanapun terselamatkan dari noda J
3.       Untuk BAK, dia seringkali masih kecolongan. Masih sering bilang saat sudah BAK. Tapi rutinitas ke kamar mandi untuk BAK setelah bangun tidur, cukup membangun kebiasaan untuk dapat segera ke kamar mandi sesaat setelah bangun tidur. Hingga sebelum kami sakit, setiap bangun tidur pagi, usai berdoa, dia kami bawa ke kamar mandi dan berhasil BAK di kamar mandi.
Lalu, kondisi tidak ideal inipun menyapanya. Selama Abiya dirawat di rumah sakit, kami harus berangkat pagi dan pulang menjelang petang untuk menemani Abiya. Maka, dimulailah petualangan dengan pospak sepanjang hari. Ini berlangsung selama 4 hari. Hari kelima, kamipun kembali ke rumah, si putri kecil kembali mengenakan celananya, menjalankan kembali proses toilet trainingnya. Hari ketujuh, kami ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi saya yang kurang fit. Hari-hari berikutnya, kondisi saya melemah dan mengharuskan saya untuk beristirahat total. Abiya yang masih dalam masa pemulihan pasca operasi, memutuskan untuk memakaikan pospak pada si putri kecil. Ini berlangsung hingga saya diharuskan untuk menjalani rawat inap selama 4 hari di rumah sakit, dilanjutkan dengan masa pemulihan di rumah. Hari ini, terhitung hari ke-delapan belas sejak si putri kecil rehat sejenak dari proses toilet trainingnya, saya memutuskan untuk memulai proses itu kembali. Penerapan komunikasi produktif diuji efektivitasnya. Memakaikannya celana, mengajaknya ke kamar mandi setiap akan dan bangun tidur, sounding terus menerus padanya memintanya untuk mengatakan jika ingin BAK dan BAB.
Hampir 3 minggu memakai pospak tentu menancapkan pola baru baginya. Tak ada lagi yang basah kalau dia BAK di celana. Tak ada pula yang mengajaknya untuk bersegera ke kamar mandi setelah bangun tidur. Dan bisa jadi dia lupa dengan perasaan kurang nyaman jika BAK di celana maupun risih jika memakai pospak/clodi.
Nak, ini yang ingin Ummi sampaikan padamu. Ini memang konsekuensi dari kondisi tidak ideal yang harus kita jalankan bersama. Mungkin banyak target yang tak terlampaui, bahkan bisa jadi perlu berjalan mundur dan menapak kembali tahapan yang tadinya sudah berhasil dilalui. Yang sudah terlewati bukanlah sebuah kesia-siaan, tapi ini adalah pembelajaran hidup. Allah ingin menunjukkan, bahwa proses tak serta merta berjalan mulus sesuai rencana. Dengan ini, ada banyak pembelajaran mendewasakan yang kita terima. Keberterimaanmu akan berbuah kelapangan jiwa. Nak, membiarkan diri terpapar dengan kondisi tidak ideal, membuat kita tumbuh menjadi pribadi tangguh yang solutif.
#ODOPfor99days
#day18
#JurnalKomunikasiProduktif
#KurikulumBundaSayang
#InstitutIbuProfesional



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di