Skip to main content

Belajar Menjadi Ibu yang Asyik, Aliran Rasa Materi 10 Kelas Bunda Sayang

Suatu waktu, saya pernah bertanya pada Raysa. "Kakak, kakak ngga suka kalau ummi ngapain?" Dengan cepat dia menjawab, "Kalau ummi marah-marah"

Lalu, kalimat pertanyaan berikutnya adalah, "Terus, kakak suka kalau ummi ngapain?" Dia berpikir sejenak,  sembari tersenyum malu, dia berujar, "Kalau ummi main sama kakak"

Sesi bermain dan bercerita merupakan momen yang efektif untuk menyampaikan pesan kebajikan, nilai moral, dan karakter baik pada anak. Apakah saya sudah melakukannya dengan optimal?

Saya pun mengilas balik, di momen apakah saya seringkali bertutur pada anak?
Aaaah...saat anak melakukan kesalahan di mata kita, saat dia melakukan sesuatu tidak sesuai harapan kita, seringkali emosi menggelegak dan mengalirlah tutur panjang sarat nasehat. Padahal di momen itu, anak sedang merasa sedih atas kebelumberhasilannya. Jika ditimpali dengan nasehat-nasehat panjang, bukankah penolakannya akan besar?

Maka, saya perlu mengubah strategi. Bertutur dengan kisah, bertutur melalui cerita. Saat datang momen-momen yang memunculkan emosi negatif dan mengundang kekesalan, saya menggigit bibir, mencegah nasehat panjang yang kadangkala bertabur ungkapan kekesalan meluncur melukai hati anak. Tahan...tahan...tahan...ambil nafas panjang dan hembuskan...

Setelah masa krisis tersebut terlewati, emosi sudah kembali stabil, tutur nasehat ini coba saya bawakan melalui kisah dan cerita. Di sesi bercerita ini, pesan lebih mudah dipahami, karena saya sebagai penyampai pesan tidak diliputi emosi labil yang memantik kesalahan ucap, dan anak sebagai penerima pesan juga mendengarkan dengan tenang dan seksama.

Dengan bertutur melalui cerita dan kisah, kita membangun keluarga yang asyik dan menyenangkan.




Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di