Skip to main content

Jurnal 3 Kampus Ibu Pembaharu, Saatnya Membangun Tim yang Solid

Bismillahhirrohmanirrohim...

Durasi pengerjaan jurnal kali ini, meskipun panjang, terasa amat singkat untukku. Di pekan lalu aku bisa menyimak highlight materi, hadir dalam forum ibu pembaharu pertama dan kedua secara langsung, meski konsekuensinya adalah aku mengikutinya saat sedang dalam perjalanan.

Tapi untuk mengerjakan jurnal dan membuat kampanye, aku kesulitan. Agenda rutin sepekan belakangan dalam membersamai anak-anak di program musim panas membuatku kesulitan mencari waktu untuk duduk dengan konsentrasi penuh memikirkan isi jurnal dan kampanye. Durasi siang hari yang panjang (Shubuh jam 03.30 dan Maghrib baru di jam 21.00) membuatku dan anak-anak sering berkegiatan di luar rumah dalam durasi yang panjang dan pulang sudah dalam keadaan letih.

Maka malam ini aku mencoba membuat jurnal terlebih dahulu, sedangkan kampanye yang untuk pihak umum akan kukerjakan menyusul.

Di poin user persona ini aku mencoba menarasikan tantangan yang aku rasakan selama ini.  Suatu tantangan yang menghadirkan emosi beragam. Ada kalanya rasa kesepian melanda, letih menerpa, membayangkan kemudahan-kemudahan yang tak terengkuh. Sebuah proses panjang yang mengenalkanku pada makna adaptif dengan lebih mendalam.

Dan kali ini, aku belum membuat kampanye untuk umum. Aku baru melakukan kampanye internal di lingkup keluarga, yaitu kepada suami beberapa pekan yang lalu, karena ide ini sudah cukup lama terlintas di pikiran. Untuk kampanye terbuka, kemungkinan aku baru akan membuatnya besok insyaAllah, sepulangnya aku dari luar kota, berpijak pada Story Board diatas.


Sedangkan di pemetaan Hard Skills dan Soft Skills, aku masih menuliskan Hard Skills dan Soft Skills yang kumiliki secara pribadi. Adapun jika nanti anggota tim sudah bertambah, maka pemetaan pun menjadi berkembang menyesuaikan kondisi terkini. 


Berapa anggota tim yang kubutuhkan? Posisi apa saja yang kubuka dalam open recruitment? Semuanya terpampang di atas.



 






 



 

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di