Skip to main content

Mengunci Ilmu dengan Amal, Final Nice Homework Program Matrikulasi Ibu Profesional

Alhamdulillah Allah berikan kelancaran untuk menapaki program matrikulasi Ibu Profesional hingga garis akhir ini. 
Apa artinya saya sudah menjadi ibu profesional? 
Sama sekali belum, malah masih jauh dari kriteria.
Apa artinya saya sudah menjalankan tantangan yang diberikan di setiap minggunya?
Mengerjakan setoran Nice Homework memang sudah, namun proses menjalankannya masih saya lalui dengan tertatih. 
Apa yang membuat ini begitu susah?
Sebenarnya, jika sekadar menuliskan jawaban mungkin tidak terlalu sulit. Toh, sejak duduk di bangku sekolah hingga kuliahpun, saya sudah terbiasa mengerjakannya. Guru memberikan soal, saya menjawab. Guru memberikan tugas, saya mengerjakannya. Namun jika saya diberi ilmu kemudian syarat kelulusannya adalah dipraktikkan dalam keseharian hingga menjadi karakter, bagi saya itu merupakan sebuah pembelajaran seumur hidup. 
Saya tidak mau menyerah, karena saya ingin bersungguh-sungguh menjalankan peran yang telah diberikan olehNya. Saya memilih untuk terus berproses, sedangkan hasil sepenuhnya adalah kuasaNya. 


NHW#9 dan NHW #10
 MENGUNCI ILMU dengan AMAL


Bunda setelah mengikuti materi 1-10, ke depannya para peserta matrikulasi batch #1 yang LULUS-lah yang akan memandu program matrikulasi di wilayahnya masing2. Untuk itu  ada beberapa hal yang bisa bunda amati sebagai berikut :

a. Apakah bunda  bisa melihat sebuah benang merah dari program matrikulasi kita dari materi #1-materi #10?

Benang merah dari program matrikulasi ini adalah pembelajaran berjenjang bagi seorang perempuan untuk menjadi ibu profesional. Seorang yang bertekad menjadi ibu profesional, memulai proses dengan menuntaskan urusan diri sendiri, membangun sebuah tim yang kuat bersama keluarga, dilanjutkan dengan menebar kebermanfaatan dalam masyarakat sesuai misi hidup yang digariskan olehNya. Proses belajar ini pun menggunakan alur lingkaran Plan – Do – Check – Action, sehingga berjalan berkesinambungan dan terus dikuatkan dengan implementasi nyata dalam keseharian. 

Pengerjaan Nice Homework pun menurut saya tidak ada benar atau salah. Yang menjadi parameter adalah apakah jawaban yang saya tuangkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan perjalanan belajar saya? Sehingga Nice Homework dapat berjalan efektif jika dituangkan apa adanya diri saya dan teraplikasikan secara konsisten.

b. Mohon dilihat kembali materi 1-materi 8, kemudian buat mindmapnya.

Mindmap Materi Program Matrikulasi yang saya bagi menjadi 4 aspek



c. Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu bunda siapkan apabila ingin memandu program matrikulasi di setiap wilayah masing-masing.

  • Komitmen diri untuk istiqomah menjalankan ilmu yang sudah didapatkan sehingga apa yang disampaikan saat memandu memiliki ‘ruh’, karena sudah dijalankan sepenuhnya.
  • Manajemen diri, waktu, pikiran dan emosi.
  • Izin dari suami dan anak-anak selaku klien utama yang tentunya akan merasakan pengaruhnya seperti dari segi waktu dan perhatian.
  • Keterampilan berbagi, mendengarkan, dan melayani orang lain serta mengarahkan dengan tepat setiap peserta program matrikulasi. 


Demikian hasil pengerjaan tugas dari saya. Sangat jauh dari sempurna, tapi senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dari hari ke hari.


#matrikulasiibuprofesional
#griyariset
#ODOPfor99days


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di