Skip to main content

Zona Agile, Berlatih untuk Bergerak dengan Penuh Ketangkasan



Alhamdulillah, kembali menjalani hari-hari produktif sebagai Hexagonia setelah menjalankan liburan selama sembilan hari sejak 24 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021. Di materi live tanggal 23 Desember lalu, ibu Septi selaku founding mother memberikan pemaparan materi mengenai zona Agility yang sekaligus menjadi perbekalan bagi Hexagonia dalam menjalani liburan.

Agility adalah kemampuan atau kapabilitas dalam mengambil keputusan bergerak dan mengeksekusi tindakan dengan cepat. Disini akan dilihat seberapa tangkas Anda merespon sebuah perubahan.

Pola pikir agile adalah hormat kepada semua orang tanpa membedakannya, dapat memberikan penilaian tinggi kepada customer, melakukan kolaborasi dengan yang lain, dan menjadikan setiap momen adalah tempat untuk belajar.

Wah, seru sekali zona kali ini, belajar bagaimana untuk bergerak lincah terhadap sebuah perubahan. Baik itu dalam mengambil keputusan maupun melakukan sebuah tindakan. Tentunya dengan sebuah pertimbangan yang matang dan tidak gegabah atau tanpa pikir panjang ya. Bagaimana melatih diri untuk bertindak responsif, bukan hanya reaktif.

Agility adalah sebuah wawasan baru bagi diri saya pribadi. Setelah mendapatkan materi dari kelas, saya mencoba mencari tahu mengenai Agility. Salah satunya dari situs Leadershipall yang menyampaikan bahwa Agility memiliki lima bagian yaitu mental agility, people agility, change agility, results agility dan self awareness.

Mental Agility cenderung gesit dalam mempelajari aneka hal baru dari berbagi sumber. Sedangkan people agility adalah mereka menghargai keragaman pemikiran dan terbuka terhadap beragam perspektif. Change agility adalah mereka yang seringkali mencari situasi baru dan menjadi yang pertama kali melakukan sesuatu. Sedangkan results agility adalah  mereka yang konsisten memberikan hasil terbaik meski di situasi baru dan menantang. Self Awareness adalah faktor terakhir yang menjadi kunci utama, penting untuk memahami kekuatan dan keterbatasan diri sehingga bisa semakin baik dari waktu ke waktu. 

Nah, setelah pemaparan materi Agility di tanggal 23 Desember 2020 lalu, ibu Co-House leader mengambil langkah cepat untuk memberikan formulir yang perlu diisi oleh para para anggota, seputar mastermind pribadi. Saya sangat mengapresiasi langkah Agile beliau sehingga kita bisa libur dengan High Energy Ending dan fokus di kegiatan masing-masing selama liburan.

Apa yang saya lakukan selama liburan?

Saya memilih untuk berlibur dari kota, sesuai dengan kesepakatan Co-House. Tentu kelas Bunda Produktif dan Hexagon City adalah hal yang penting bagi saya, namun kami bersepakat untuk tidak mengerjakan project passion selama liburan. Dalam Co-House pun kami sudah menyepakati untuk menggeser timeline dan mempercepat pengerjaan milestone sehingga bisa libur dengan optimal di tanggal libur. Di masa libur ini masing-masing dari kami menjalankan proyek pribadi masing-masing. Mengerjakan amanah di luar Hexagon City.

Untuk saya secara pribadi, masa libur ini bersamaan dengan momen libur pergantian tahun di kota Wina, sehingga kondisinya, saya libur kursus, anak-anak libur sekolah, ditambah musim dingin juga sedang lockdown ketiga. Maka saya pribadi menggunakan masa libur untuk menguatkan bonding dengan anak-anak, membersihkan dan membereskan rumah bersama-sama, mengerjakan amanah dan proyek lain yang sempat tertunda dan menjalankan Family Strategic Planning sekeluarga. Bismillah...

Gambar 1. Mastermind individu

Pertama-tama kami mengerjakan jurnal pribadi. Diingatkan kembali karakter yang ingin saya latihkan pada diri selama kelas Bunda Produktif, yaitu disiplin. Disiplin dalam mengerjakan tugas sebagai Hexagonia, dalam mengikuti kegiatan yang diagendakan di Co-House maupun Cluster, juga disiplin untuk tetap menjalankan project pribadi yang terkait bidang yang dipilih di kelas Bunda Produktif ini. Perbaikan yang perlu saya lakukan ke depannya adalah sejalan dengan zona agility, dimana begitu saya menyimak WAG atau FBG, saya perlu segera memberi tanggapan dan kontribusi, tidak terjebak dalam scrolling tanpa aksi.

Apa yang dirasakan sampai di zona ini?

Bersyukur, bisa melangkah hingga di titik ini. Bukan seorang diri, namun juga bersama-sama satu ­Co-House dan sekarang juga memulai perjalanan bersama satu Cluster.

Usai mengerjakan mastermind pribadi, kami pun beranjak berkumpul dan melakukan mastermind di Co-House dan menghasilkan catatan sebagai berikut :

Gambar 2. Mastermind bersama tetangga Co-House

Mastermind ini kami jalankan bersamaan dengan dimulainya aktivitas milestone 3 sehingga beriringan dengan dijalankannya pelatihan praktik Read Aloud dan pembuatan video. Alhamdulillah dengan inisiasi dari leader, proses Mastermind pun berjalan lancar. 

Apa aktivitas produktif setiap pekan selama di Hexagon City?

Yang amat terasa, saya menjadi banyak mengenal dan mendalami seputar Read Aloud. Aktivitas produktif setiap pekan selama di Hexagon City antara lain :

  • Memulai perjalanan terkait project passion dengan mencari buku anak berbahasa Jerman terkait emosi
  • Membacakan satu persatu ke anak
  • Menuliskan insight yang saya dapatkan saat mengikuti sesi Geschichtenzeit  di perpustakaan kota
  • Menerjemahkan kata-kata terkait emosi ke bahasa Jerman, mengikuti Training of Trainers Read Aloud
  • Menyimak aneka video Read Aloud dalam bahasa Indonesia, Inggris maupun Jerman untuk mengetahui gaya pembawaan masing-masing
  • Membuat video Read Aloud dengan membacakan buku dari Let’s Read  

Apa hal baru yang kamu dapatkan hari ini?

Setiap hari selalu ada hal baru yang didapatkan. Karena hari ini masih pagi, maka saya menjawab dengan situasi hari kemarin ya. Hal baru yang saya dapatkan kemarin yang terkait dengan pengerjaan project passion  adalah cara membuat e-book dengan aplikasi Canva dari pelatihan yang disampaikan oleh mba Sari di  WAG Co-House.

Cluster leader pun bergerak cepat, mengundang para anggota di pertemuan perdana Cluster. Di hari Jum'at jam 07.15 CET saya mengikuti pertemuan tersebut. Dalam pertemuan Cluster ini leader memaparkan resume kondisi terkini dari setiap Co-House dan mengajak anggota merumuskan bersama kriteria sukses Cluster sehingga dihasilkanlah keputusan seperti di bawah ini :

Gambar 3. Hasil diskusi Cluster


Selain itu, dipaparkan juga kebutuhan tim sukses untuk kinerja bersama satu Cluster. Leader menjelaskan peran dari masing-masing tim dan mengajak anggota untuk turut berkontribusi sehingga kemudian terbentuknya tim sebagai berikut :

Gambar 4. Kontribusi anggota untuk Cluster


Hal baik apa yang kamu lakukan ke tetangga-tetanggamu di Cluster?

Dengan hadir tepat waktu di sesi ZOOM Cluster dan berpartisipasi dalam acara kolaborasi cluster dengan mencari buku anak seputar sikap optimis dan membacakan nyaring buku tersebut. Dan siap menjadi tim suporter kegiatan Cluster Meraki. 

Apa hal yang paling menantang selama mengerjakan project passion?

Ada tantangan di setiap milestone. Namun kerjasama yang baik dan kekompakan tim membuat tantangan Alhamdulillah bisa terlampaui dengan baik.

Apa favoritmu di Hexagon City?

Setiap inovasi yang hadir selalu membuat diri berdecak kagum dan berpikir, aksi produktif apa yang bisa saya hasilkan setelah mendapat inspirasi seperti ini?

What really matters? Apa sih yang penting buat Anda?

Proses pertumbuhan diri menuju seorang perempuan yang produktif dari dalam rumah.

Apakah Hexagon City penting buat Anda? Apakah project passion penting buat Anda? Apakah peran Anda penting buat Anda?

Ya.

What did I do last week?Apa yang sudah Anda kerjakan selama satu pekan ini? Satu bulan ini apa yang sudah Anda kerjakan?

Dalam satu pekan ini yang saya kerjakan adalah membuat tiga video Read Aloud. Dalam satu bulan ini yang saya kerjakan adalah menerjemahkan kosakata terkait emosi dalam bahasa Jerman, mendalami teknik Read Aloud dengan mengikuti ToT yang berjalan tiga pekan dan mengerjakan rangkaian tugasnya, juga mengisi pelatihan di Co-House seputar praktik Read Aloud.

What could I do this week?Apa yang akan Anda kerjakan?

Melakukan proses editing e-book project passion

Apa yang bisa kita kerjakan pekan ini?

Mendiskusikan isi jurnal zona Agility

What is important or urgent? Mana yang penting? Mana yang urgent?

Yang penting adalah menjalankan aktivitas yang sudah dipilih di setiap milestone pengerjaan project passion dan menuliskan setiap jurnal dengan penuh kesungguhan.

Yang mendesak adalah kejutan-kejutan yang hadir dan harus dikerjakan karena menyangkut kepentingan banyak orang. Seperti pembuatan video Read Aloud untuk Cluster. Dari sini saya belajar, bahwa kejutan senantiasa menghampiri setiap langkah kehidupan kita. Dan cara kita menentukan respon tersebut melatih ketangkasan atau agility diri kita.

Who can help? Siapa yang bisa membantu Anda?

Allah. Sebelum mengharapkan bantuan dari orang lain, saya harus yakin dengan kemampuan yang Allah berikan pada diri saya. Allah selalu bersama dan menuntun saya.

Jika kita sudah memetakan Hexagonia pada cluster, maka kita bisa melihat siapa yang bisa membantu ketika masing-masing punya tantangan.

What can I expect to get done? Apa yang bisa saya harapkan untuk bisa dikerjakan?

Project passion yang sudah disepakati sebagai karya bersama.

Who you are? Siapa Anda dan apa yang Anda kerjakan? 

Saya Mesa Dewi Puspita, yang saya kerjakan adalam beragam aktivitas yang sudah saya tuliskan diatas. 

Sungguh sebuah proses yang tak mudah untuk dilalui. Ada lika-liku tantangan yang terus menghampiri, ada keseimbangan diri yang perlu senantiasa dijaga. Semoga Allah mampukan, semoga Allah tuntun dan semoga Allah berikan keberkahan dalam setiap fasenya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Wina, 9 Januari 2021

Mesa Dewi Puspita


Sumber referensi belajar :

https://www.leadershipall.com/learning-agility-5-factors/


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di