Skip to main content

Mini Project : Berkreasi dengan Volcano Egg

[Mini Project]
26 Juni 2016

Volcano Egg
Volcano Egg bikinan kami

Bahan :
  • Beberapa butir cangkang telur yang sudah dicuci bersih bagian dalamnya
  • Sabun cuci piring
  • Pewarna makanan
  • Soda kue
  • Cuka

Cara :
  1. Letakkan dan tata cangkang telur di dalam sensory bin atau wadah telur. Kami menata cangkang di dalam sensory bin yang berisi beras warna.
  2. Masukkan beberapa tetes sabun cuci piring, beberapa tetes pewarna dan 1 sendok teh soda kue ke masing-masing cangkang telur.
  3. Tambahkan cuka secukupnya hingga terbentuk buih berwarna-warni
  4. Buih akan mengalir keluar dari cangkang telur menyerupai volcano

Dalam percobaan ini, MeGi yang berusia 26 tahun banyak berperan sebagai pengamat saja. Awalnya dia yang menetesi cuka ke dalam cangkang, tapi karena bau yang cukup menyengat, dia pun urung melanjutkan.
Pembelajaran terkait percobaan ini untuk anak berusia 26 bulan antara lain :
  1. Keterampilan menyendok dan meneteskan larutan. Dalam preparasi diatas, MeGi bertugas meneteskan pewarna makanan, dan memasukkan soda kue ke dalam cangkang.
  2. Menguatkan pengenalan warna. Saat buih belum muncul ke permukaan, MeGi melontarkan tebakan, “Hayo, warna apa Mi yang keluar?”, kami pun menebak warna versi kami masing-masing tentunya. Dan nyaris tidak ada yang tepat, tapi bergembira bersama.
  3. Membedakan bentuk buih dan balon, saat melihat buih mulai keluar dari cangkang, MeGi memekik, “Banyak balon Mi yang keluar Mi, berwarna!”. Ini menjadi momen untuk membandingkan dan mengenalkan perbedaan bentuk buih dan balon.
  4. Mengenalkan bau yang menyengat. Bau cuka memang cukup menyengat, ya? Hehe. Saat cuka mulai menetes dan baunya mulai menyergap hidung, Mei menutup hidung dan protes, “Bau Mi, bau ga enak.”. Nah, anak bisa mengidentifikasi bau enak-tidak enak, menyengat-tidak menyengat dari sini. Bau yang menyengat akan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga membuatnya protes. Di usia lebih besar, momen ini bisa dijadikan ajang melatih cara menahan nafas.
  5. Memanfaatkan sampah. Untuk membuat percobaan ini, kami mengumpulkan cangkang telur selama beberapa hari. Saat membuka cangkang dengan lubang kecil, kemudian mencucinya hingga bersih dan menyimpannya dalam sebuah wadah, MeGi sempat menanyakan alasan tidak langsung membuang cangkang tersebut. Sayapun bercerita bahwa cangkang yang terkumpul dapat digunakan kembali untuk media percobaan, sama halnya seperti saat kami mengumpulkan botol bekas, kardus, tutup botol, maupun bahan-bahan prakarya lainnya.

#griyariset
#miniproject
#ODOPfor99days

#day19

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di