Skip to main content

Ruang Berkarya untuk Mengembangkan Bakat dan Peran Dominan yang Allah Karuniakan Padaku

Setelah menelusuri bakat dan potensi peran yang kita miliki, pernahkah muncul dalam pikiran kita, 
“Lalu, langkah berikutnya bagaimana?”
Atau
“Ya, itu memang sesuai dengan diri saya. Kemudian, apa yang harus saya lakukan terhadapnya?”
Bisa jadi, kita sudah mulai mengenal dan memahami diri. Namun untuk dapat menebar kebermanfaatan, cukupkah itu? Perlu ada proses lanjutan, yaitu mengembangkannya. Maka, pertanyaan berikutnya, 

Bagaimana caranya?

Ruang Berkarya Ibu #2 kali ini memberitahu langkahnya. Kita diminta untuk memberikan ruang pada tujuh bakat dan enam peran dominan yang kita miliki. Berikut ruang karya yang akan saya jalankan untuk memfasilitasi bakat dan peran yang Allah berikan pada saya :

Discipline, Administrator =
Memberi ruang pada bakat discipline dengan cara melakukan perencanaan dan evaluasi harian secara tertulis di buku agenda harian, mengisi buku productive journal 2018 dan mutabaah yaumiyah setiap hari mulai tanggal 25 Maret 2018 sampai dengan 25 Juni 2018

Futuristic, Input, Relator, Maximizer, Ambasador, Administrator =
Memberi ruang dengan menjadi project leader buku Bunda Sayang versi 2.0 yang ditargetkan rampung akhir bulan April 2018

Competition, Significance, Educator =
Memberi ruang dengan membuat project Cerita Kita bersama anak-anak dan adik. Yaitu sesi presentasi mengenai aktivitas yang dilakukan di hari tersebut serta pelajaran yang bisa dibagi. Dengan durasi 10 menit per orang dan dilakukan setiap ba’da Maghrib.

Journalist, Discipline, Input =
Memberi ruang dengan mendokumentasikan project Griya Riset 2018 yaitu Kumbang Kelana dengan target satu minggu satu tulisan. 

Marketer, Seller, Educator  =
Menginisiasi dan mengajak teman-teman menjalankan program belajar di Ibu Profesional Jombang dan ITP Motherhood. Menularkan semangat berbagi dan melayani untuk semakin meningkatkan kebermanfaatan. 





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Praktik Cooking Class : Bubur Sumsum Lembut

Apa yang pertama kali terbayang saat melihat bubur sumsum? Jika pertanyaan itu menghampiri saya, saya akan menjawab “kondisi sakit”. Saat sakit, biasanya nafsu makan kita berkurang, susah menelan dan lidah terasa pahit. Tak heran jika makanan ini seringkali menjadi asupan bagi orang sakit. Teksturnya yang lembut dan cita rasa optimal selagi hangat tentu memudahkan pemenuhan kebutuhan energi saat kondisi tubuh kurang prima. Saat sehatpun, mengonsumsi bubur ini terasa nikmat, apalagi jika di luar sedang diguyur hujan dan cuaca dingin menyelimuti. Dikutip dari Wikipedia , bubur sumsum adalah sejenis makanan berupa bubur berwarna putih yang dilengkapi dengan kuah air gula merah. Mengapa dinamakan bubur sumsum? Katanya, dinamakan demikian karena penampakannya yang putih menyerupai warna bagian luar sumsum tulang. Bahan utama bubur ini adalah tepung beras.  Tentu tepung beras dengan kualitas baik. Bagaimana kriterianya? Tentu mengikuti SNI, berikut informasi detilnya : N

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m