Skip to main content

Program Summer City Camps, Alternatif Kegiatan Anak di Masa Liburan Musim Panas

Bismillahhirrohmanirrohim...

Di tulisan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman kami, terutama si sulung, dalam mengikuti kegiatan Summercitycamps di liburan musim panas tahun ini. Ini adalah musim panas pertama di mana si sulung mengikuti program Summercitycamps. Sebenarnya program City Camps ada di setiap musim libur, mulai dari Summer City Camps (saat libur musim panas) selama sekitar dua bulan, Wiener Herbst Camps (saat libur musim gugur) selama satu pekan, Winter City Camps (saat musim dingin) selama satu pekan, dan Wiener Frühlings Camps (saat musim semi) selama satu pekan. Libur sekolah di sini memang cukup sering ya, minimal setiap pergantian musim selalu ada libur satu pekan.  Tak heran jika nama-nama programnya pun berbeda-beda sesuai dengan musim yang sedang bergulir. Supaya ceritanya mengalir dengan lebih fokus, saya tulis dengan membubuhkan pertanyaan-pertanyaan sebagai awalan ya.

Gambar 1. Bendera penanda program yang dipasang di depan pintu gerbang


Program Apakah ini?

Program Summercitycamps adalah program liburan untuk anak-anak dengan rentang usia 6-12 tahun yang bisa diikuti selama musim panas berlangsung. Di tahun ini, Sommerferien atau liburan musim panas berlangsung selama sembilan pekan lamanya. Program ini hadir sebagai alternatif kegiatan anak-anak selama liburan, terutama untuk anak-anak yang kedua orangtuanya bekerja di ranah publik dan tidak ada orang dewasa lain yang bisa menemani anak-anak selama liburan sekolah.

Program Summercitycamps kali ini memiliki enam varian program, yaitu :

  • Kinderprogramm

Merupakan program untuk anak usia 6-12 tahun dengan ragam kegiatan berupa bermain, bergembira dan berpetualang yang banyak gerak. Jadi di program ini ada beragam sesi yang anak-anak ikuti, seperti Ausflug atau jalan-jalan ke alam maupun ke tempat budaya juga workshop.

  • Kinderprogramm mit Schwimmlernkurse

Merupakan program untuk anak usia 8-11 tahun yang memiliki target spesifik berupa keterampilan berenang. Jadi usai mengikuti program yang berdurasi dua pekan ini, diharapkan peserta sudah bisa berenang. Maka, agenda rutin harian peserta tentu saja berenang.

  • Kinderprogram mit Fahrradkurse

Merupakan program untuk anak usia 8-11 tahun yang memiliki target spesifik berupa keterampilan bersepeda. Sehingga usai mengikuti program yang juga berdurasi dua pekan ini, peserta diharapkan sudah bisa mengendarai sepeda dengan lancar. Tak heran jika setiap hari peserta program ini akan Ausflug atau pergi ke taman untuk berlatih bersepeda.

  • Kinderprogramm mit Lernförderung

Merupakan program untuk anak Volksschule (setara Sekolah Dasar) yang dilengkapi dengan sesi belajar bahasa Jerman atau Matematika sesuai tingkatan kelas. Tentu saja agenda belajar ini dikombinasikan dengan agenda olahraga, jalan-jalan dan lainnya agar seimbang dan peserta tidak jenuh.

  • Program für Kinder mit Behinderungen

Merupakan program untuk anak berkebutuhan khusus yang difasilitasi oleh fasilitator profesional. Lingkungan inklusif juga disiapkan untuk para peserta sehingga anak berkebutuhan khusus pun bisa menikmati masa liburan dengan nyaman.

  • Jugendprogramm

Merupakan program pendampingan belajar untuk remaja seputar bahasa Jerman, Matematika dan bahasa Inggris.

Mengapa Si Sulung Mengikuti Program ini?

Di liburan musim panas sebelum-sebelumnya, si sulung tidak pernah kami daftarkan program ini. Mengapa? Karena saat liburan musim panas, saya libur. Saya memang mengikuti kursus bahasa Jerman dari sejak kedatangan kami di Wina hingga tahun lalu, tapi kursus tersebut selesai sebelum dan dimulai seusai liburan musim panas. Sehingga saya bisa menjalani liburan musim panas full bersama anak-anak dan membuat program-program liburan mandiri. Nah, di tahun ini berbeda. Suami yang sudah terikat jam kerja dan saya yang ada kewajiban menjalani Ausbildung memiliki hari libur yang terbatas sekitar dua pekan saja sehingga sisa hari lainnya kami perlu menitipkan anak-anak ke pihak lain. Jadilah Summercitycamps menjadi program yang dicicipi si sulung kali ini. Informasi lengkap mengenai program ini bisa diakses di situs ini. 

Kami sendiri memilih program Kinderprogramm untuk si sulung. Keterampilan berenang insyaAllah sudah dilatih di kursus berenang yang sudah diikuti, sedangkan bersepeda insyaAllah juga sudah bisa. Program Kinderprogramm pun lebih fleksibel karena bisa mendaftar per pekan, tidak harus dua pekan berurutan seperti program dengan kursus berenang atau bersepeda.

Tantangan khusus yang hadir adalah, program ini tidak cukup menarik perhatian si sulung karena tidak mengenal peserta lain secara dekat. Si sulung pernah mengikuti Wiener Herbst Camps di tahun 2020 lalu. Karena tidak ada peserta yang sudah ia kenal sebelumnya, ia merasa enggan terlibat aktif, mengingat peserta yang lain kebanyakan usianya lebih besar dan memiliki teman yang sudah dikenal dalam satu kelas. Karena tantangan tersebut, sekitar bulan Maret, sebelum pendaftaran dibuka, saya mengobrol dengan teman yang juga akan mendaftar program ini untuk berkonsultasi. Hingga kemudian saya memutuskan untuk mendaftarkan si sulung ke program di sekolah yang sama dengan putri teman yang memang juga teman dekat si sulung. Kami pun bersepakat, mendaftar program apa dan di pekan berapa saja. Hal ini tentu menjadi berita bahagia bagi si sulung dan temannya. Mereka bisa kembali bermain dalam satu kelas seperti dulu di Kindergarten tiga tahun yang lalu! MasyaAllah tabarakallah...

Bagaimana Cara Mendaftar Program ini?

Pendaftaran program ini sungguh membuat deg-degan! Baru pertama kali saya melakukannya dan saya tidak menyangka bahwa ternyata kuotanya sangat cepat habis. Begitu dibuka di tanggal 20 April 2022 jam 09.00 CEST, saya segera mendaftarkan si sulung. Tapi ternyata banyak error! Karena saat itu saya sedang berada di kelas Ausbildung, maka saya menghubungi suami untuk turut mendaftar juga. Di hari pendaftaran dibuka, kami baru mendapatkan tiga pekan dari enam pekan yang kami butuhkan. Itu saja kami sudah stand by nyaris setiap saat, berupaya untuk mendapatkan kuota. Oya, setiap peserta bisa mendaftar maksimal enam pekan, tidak boleh lebih.

Di rentang waktu akhir bulan April hingga bulan Juni 2022 lalu, pihak panitia selalu membarui informasi di situsnya. Ada pilihan untuk mendaftar di daftar tunggu yang berpeluang mendapatkan kuota jika ada peserta yang mengundurkan diri. Kami memanfaatkan fitur tersebut. Alhamdulillah hingga menjelang liburan berlangsung kami mendapatkan kuota dua pekan. Sehingga total Allah mudahkan kami untuk mendaftarkan si sulung di lima pekan liburan.  

Apa Saja Rangkaian Kegiatannya?

Ada tema berbeda-beda setiap pekannya. Mulai tema peduli lingkungan, teknologi, air dan lainnya. Kegiatan dimulai di jam 09.00 CEST dan berakhir di jam 16.00 CEST. Peserta bisa datang di rentang jam 08.00-09.00 CEST dan dijemput di rentang jam 16.00 CEST-17.00 CEST. Disediakan jika alternatif mengantar lebih awal dan menjemput lebih lambat untuk orangtua yang membutuhkan. Usai melewati gerbang masuk, orangtua atau pengantar dan peserta akan disambut oleh panitia di meja registrasi. Di samping meja registrasi, ditempel beberapa pengumuman penting, mencakup jadwal kegiatan masing-masing grup dalam satu pekan, perlengkapan yang harus dibawa hingga informasi tambahan lainnya. Informasi di papan akan diperbarui setiap hari untuk mengingatkan jadwal kegiatan esok hari. Untuk si sulung,kegiatan yang paling ia minati tentu saja Ausflug (baik ke alam, ke perpustakaan atau pun kolam renang) dan workshop (baik crafting, melukis maupun membuat topeng)

Gambar 2. Contoh pengumuman informasi kegiatan harian

Apa Manfaat Mengikuti Program ini?

Bahas manfaat, ini manfaat buat anak-anak sebagai peserta, atau dari sisi kami selaku orangtua, ya? Hehehe. Berkegiatan tidak bersama orangtua saat liburan tentu mengundang rasa sedih, bukan? Baik dari sisi anak, pun dari sisi orangtua. Ada rasa bersalah yang muncul di hati saya, apalagi saat pagi-pagi kami berempat perlu bersiap keluar rumah bersama-sama. Rasanya kalau bisa memilih, ingin bersantai dulu saja kemudian keluar di siang atau sore hari ke tempat bermain yang kami inginkan, seperti musim panas-musim panas sebelumnya.

Tapi, memang perlu ikhtiar untuk mencapai sebuah tujuan, bukan? Jadi kami pun belajar berdamai dengan kondisi dan menikmati setiap pengalaman yang terajut. Hari Senin sampai Kamis boleh jadi kami berkegiatan masing-masing, namun di hari Jum‘at dan akhir pekan, kami upayakan family time untuk berkegiatan bersama. Yuk fokus ke kesempatan yang ada dan mengoptimalkannya sebaik mungkin.

Gambar 3. Robot berbahan barang bekas yang menjadi karya tematik di salah satu pekan

Poin yang paling membuat si sulung gembira dan kami sebagai orangtua lega adalah, ia bisa menjalankan program ini bersama Maryam, teman dekatnya sejak masa Kindergarten dulu. Apalagi di pekan lalu, saat suami sedang menghadiri konferensi di Italia, saya beberapa kali meminta tolong mba Duwita, ibu Maryam untuk sekaliyan menjemput si sulung dari program tersebut karena beliau sedang cuti kerja dalam pekan tersebut. Kemudian kami bertemu di taman depan rumah, anak-anak lanjut bermain bersama dan mba Duwita mengikuti kegiatan olahraga yang berlangsung di taman depan rumah. Alhamdulillah, pertolongan dan kemudahan dari Allah yang datangnya tidak kami sangka-sangka.

Gambar 4. Salah satu gambar hasil kreasi bersama para peserta

Bagaimana, buat teman-teman yang berdomisili di Wina, tertarik mendaftarkan ananda di program Summercitycamps ini juga? Atau buat teman-teman yang berdomisili di luar Wina, apakah ada kegiatan serupa di wilayah tempat tinggal teman-teman?

Ditunggu cerita teman-teman juga di kolom komentar ya.

 

Wien, 25. July 2022

Mesa

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di