Skip to main content

Cookpad, Hadirnya Kumpulan Resep dalam Sekejap



Di masa kecil, saya takjub melihat buku kumpulan resep milik ibu. Setiap menemukan resep menarik di sebuah majalah, dengan telaten ibu menggunting lalu menempelkannya di buku kumpulan resep. Atau jika sedang menyaksikan tayangan demo masak di televisi, ibu menyimak dengan cermat sembari mencatatnya dalam kertas buram untuk kemudian ditulis kembali di buku kumpulan resep milik beliau. Beliau juga membaginya dalam beberapa kategori untuk memudahkan pencarian. Sempat terpikir oleh saya, apakah kelak saya juga harus melakukannya? Terlebih saya tidak mudah menghafal hal-hal detil seperti resep-resep masakan.

Saya jarang memasak dan memang tidak hobi memasak. Tapi memasak adalah aktivitas yang menyenangkan bagi saya. Terlebih jika mengingat apa yang saya masak akan menjadi asupan nutrisi keluarga. Prinsipnya, boleh saja saya belum bisa memasak, tapi saya mau belajar untuk melakukannya. Nah, mengingat resep masakan merupakan hal yang sulit bagi saya. Sehingga di awal berumah tangga, saya pun memiliki buku kumpulan resep seperti milik ibu. Ketidaktelatenan membuat buku kumpulan resep itu hanya terisi beberapa lembar. Saya lebih suka mencari menggunakan mesin pencari di internet untuk menemukan resep masakan yang sedang saya butuhkan. Setelah mencari, tantangan berikutnya adalah memilih resep mana yang akan saya gunakan. Hasil pencarian teratas biasanya mengarah ke situs masakan skala besar, sehingga mencari resep masakan skala rumahan pun menjadi tantangan tersendiri. 

Tak lama, muncullah aplikasi Cookpad. Dengan hanya mengetik kata kunci, kita akan bertemu dengan aneka resep masakan yang kita butuhkan. Asyiknya, di aplikasi ini kita bisa membagi resep favorit kita ke publik lengkap dengan foto proses maupun hasil masakannya (resep saya), bisa meniru dan memasak resep orang lain dan memberikan testimoni maupun berkonsultasi dengan pembagi resep (recook), juga bisa menandai resep-resep favorit pilihan kita untuk memudahkan pencarian (cookmark).

Dengan aplikasi ini saya bisa mencari resep yang saya butuhkan, menimbang kira-kira resep mana yang sesuai untuk saya coba dengan melihat foto hasil masakan dan testimoni pengguna yang sudah recook. Dari Cookpad ini saya juga menemukan strategi menaklukkan tantangan dalam memasak. Misalnya, beberapa kali memasak, saya belum bisa membuat anak-anak suka makan ikan patin. Kalau dirasa-rasa, ternyata yang membuat anak-anak menolak patin adalah dari baunya. Pagi tadi saya mencoba resep olahan patin krispi dari salah satu resep Cookpad dan ahamdulillah sukses membuat anak-anak menyukai patin. Ternyata strateginya adalah memasak patin dengan tidak menyertakan bagian perut serta melumuri potongan ikan dengan air jeruk nipis sebelum membumbuinya.

Aplikasi ini dapat diunduh melalui tautan berikut : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mufumbo.android.recipe.search

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di