Skip to main content

Pomodoro Timer, Aplikasi Gawai yang Membantu Menjaga Fokus Diri


Kecanggihan teknologi saat ini amat memudahkan manusia untuk mencari informasi. Bermodalkan teknologi dan sinyal internet, dunia serasa berada dalam genggaman. Kita bisa mengetahui informasi terkini dari belahan bumi manapun melalui gawai di tangan kiri kita sedangkan tangan kanan kita sedang menyapu membersihkan rumah. Masa kini tentu beda dengan masa lalu, dan setiap masa tak bisa lepas dari tantangan. Ya, setiap masa tentu memiliki tantangannya masing-masing. 

Dulu, untuk mendapatkan informasi saja terasa amat sulit. Buku dan majalah menjadi senjata utama yang diandalkan. Tak jarang muncul aneka tugas kliping sebagai salah satu bentuk pengumpul data tematik. Akses internet masih amat terbatas, berpadu dengan media penyimpanan data yang masih berupa disket dengan memori terbatas. Lain halnya dengan saat ini. Jika tantangan masa lalu dibawa ke masa kini, tentu solusinya sudah tergambar jelas. Jaringan 4G sudah merambah hingga ke pelosok desa, jutaan data dapat masuk dalam sebuah wadah berbentuk kecil berkapasitas raksasa semacam harddisk atau bahkan titip menyimpan di awang-awang seperti dropbox atau googledrive

Lalu, apa tantangan di masa kini yang berkaitan dengan akses informasi?


Tantangannya adalah, membatasi diri. Arus informasi yang begitu gencar seolah membuat diri merasa membutuhkan semua informasi. Fitur aplikasi pesan obrolan di gawai memunculkan banyak forum diskusi yang beranggotakan banyak orang dengan maksud dan kepentingan yang berbeda-beda. Manusia sebagai makhluk sosial, tentu menyukai proses berinteraksi dengan orang lain. Hal ini yang membuat kita secara otomatis, sebentar-sebentar membuka gawai, mengintip diskusi grup yang tanpa disadari berbuntut memencet sebuah link yang dibagi atau mencari informasi bahasan untuk memfasilitasi rasa penasaran dalam diri.

Niatnya hanya sebentar membuka gawai, membuka aplikasi pesan untuk memahami soal tantangan 10 hari bunda sayang. Kenyataannya, ada topik bahasan seru yang terbahas dan kita belum tahu. Penasaran, berselancarlah ke mesin pencari untuk mengetahui lebih lanjut. Lima menit, sepuluh menit, tiga puluh menit berlalu. Tantangan 10 hari belum dikerjakan, waktu online habis dan anak sudah terbangun dari tidur siangnya. 

Tantangan masa kini berupa hal diatas, perlu dicari solusinya. Supaya kita tak terjebak berlarut-larut yang justru mengurangi produktivitas kita. Toh, banyaknya informasi yang kita ketahui jika tidak diiringi dengan amalan, justru akan menjadi kumpulan informasi yang menyesakkan. Maka, kita harus menguatkan tekad untuk lebih fokus, tidak mudah terdistraksi.

Langkah yang bisa dilakukan antara lain :
Buatlah jadwal kerja harian
Pasang alarm di setiap pergantian ranah kerja (semisal jam 06.00 waktu domestik, jam 09.00 waktu untuk Home Education, jam 12.00 waktu ishoma dan seterusnya)
Jika meski sudah memakai alarm kita masih saja terdistraksi, gunakan pomodoro timer

Fokus itu berat, maka mari kita sering-sering ingatkan diri secara kontinyu. Bagi saya, caranya adalah dengan menggunakan teknik pomodoro ini. Aplikasi teknik pomodoro yang saya gunakan adalah 
Pomodoro akan menyetel waktu sepanjang 25 menit untuk. Setelah 25 menit berjalan, alarm akan berbunyi. Kemudian kita mendapat kesempatan waktu istirahat sepanjang 5 menit. Begitu seterusnya. Setiap empat putaran, waktu istirahat menjadi lebih panjang yaitu selama 15 menit. 


Apa manfaat teknik pomodoro bagi saya?


Meski tidak menggunakan seluruh waktu dalam sehari dengan teknik pomodoro, teknik ini membantu saya untuk tetap menjaga fokus. Semisal, saya menyetel alarm pomodoro untuk mengerjakan tugas Bunsay, jika belum selesai, alarm saya atur lagi. Dari sini akan terlihat berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk fokus mengerjakan tugas Bunsay. Demikian pula untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya. Hingga saya mendapatkan estimasi waktu untuk setiap pekerjaan. Jika saya terdistraksi oleh obrolan di aplikasi pesan, media sosial atau mesin pencari, alarm pomodoro juga mengingatkan saya untuk kembali fokus. 


Aplikasi mana yang saya gunakan?


Saya menggunakan aplikasi Pomodoro timer. Untuk melihat aplikasinya, silahkan klik tautan berikut : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tatkovlab.pomodorolite. Saya sudah menjajal beberapa aplikasi pomodoro, dan aplikasi ini yang paling sesuai dengan kebutuhan saya. Karena, di aplikasi ini saya bisa menuliskan target pomodoro saya setiap putaran. Aplikasi ini juga bisa tetap berjalan meski saya sedang membuka aplikasi lainnya. 

Saya pernah menjumpai adanya fasilitas penelusuran dan laporan hasil pomodoro kita di aplikasi lain. Namun karena saya merasa belum membutuhkannya dan kelebihan aplikasi lain lebih saya butuhkan saat ini, maka pomodoro timer-lah yang saat ini saya gunakan. 

Mari jadikan gawai sebagai alat bantu komunikasi dan manajemen diri secara optimal.

Salam Ibu Profesional :D

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Comments

  1. waah, terimakasih reviewnya mba,, aplikasinya sepertinya menarik ❤

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di