Skip to main content

Mini Project : Menyambut Ramadan Ceria dengan Si Ulat Berkisah

31 Mei 2016
[Mini Project]

Ramadan tinggal 6 hari lagi!
Mini project hari ini kita tujukan buat persiapan project Ramadan yuk!
Alhamdulillah beberapa hari lalu baru saja mendapat buku mengenai kehidupan Rasulullah. Buku pertama berjudul Kisah Seru Nabi Muhammad yang ditulis mba Tethy Ezokanzo dan Aan Wulandari. Buku kedua berjudul Rasulullah Sayang Anak karya pak Achmad Zayadi. Suka deh sama cerita di buku ini, karena disampaikan dengan sudut pandang orang pertama (First Person Point of View). Buat si kecil yang masih berusia 25 bulan, cara penyampaian ini menjadikannya seolah-olah sedang mendengarkan temannya bercerita. Nilai yang disampaikan melalui buku ini pun menjadi lebih mudah diserap dan dipahami olehnya. Sama halnya saat berinteraksi dengan buku-buku lainnya, dia lebih antusias mendengarkan cerita yang berupa percakapan langsung. Jadi, dua buku ini rencananya akan menemani aktivitas harian si kecil selama Ramadan.

Penyampaian dengan Sudut Pandang Orang Pertama

Nah, bagaimana supaya aktivitas ini menjadi momen yang menggerakkan dan membuatnya ketagihan? Maka dibuatlah permainan sederhana ini. Berikut tahapan-tahapannya ya, 

Bahan :
  • Kertas warna (kami menggunakan kertas origami)
  • Kertas HVS 70 gram 1 lembar
  • Kertas stiker
  • Buku Rasulullah Sayang Anak dan Kisah Seru Nabi Muhammad

Alat :
  • Gunting
  • Lem kertas
  • Spidol warna
  • Krayon

Cara Membuat :
  1. Buat pola lingkaran pada kertas dengan menggunakan jangka.
  2. Gunting kertas sesuai pola dengan jumlah sesuai kebutuhan/panjangnya ulat yang akan dibuat.
  3. Rekatkan lingkaran satu dengan yang lain hingga membentuk ulat.
  4. Tulis judul subbab isi buku pada kertas HVS menggunakan spidol aneka warna, beri nomor.
  5. Tulis nomor pada kertas stiker 116 pada warnai kertas dengan krayon.
  6. Tempel ulat, kertas HVS dan kertas stiker di dinding.

Cara Bermain :
  1. Pilih satu nomor di kertas stiker, dan tempelkan pada badan ulat. Urut dari depan ( yang paling dekat dengan wajah) ke belakang. Mengilustrasikan dari awal bulan Ramadan hingga nanti menjelang akhir Ramadan.
  2. Cocokkan nomor dengan judul subbab yang tertera di kertas HVS. Buka dan baca buku sesuai dengan judul subbab tersebut.
  3. Lakukan terus, jika 1 judul subbab dalam sehari ternyata masih kurang, silahkan ambil nomor berikutnya sesuai aturan main diatas. Lihatlah, ulatmu akan semakin panjang :D


Persiapan Project Ramadan : Si Ulat Berkisah
Apa yang si kecil pelajari dari aktivitas hari ini? Banyak hal tentunya. Dia belajar menggunakan jangka. Meski belum berhasil membuat lingkaran, dia belajar menggenggam dan memutar jangka diatas kertas. Dengan kertas origami, dia belajar melipat dan membentuk sesuai daya imajinasinya. Dia juga belajar menggunakan lem saat merekatkan satu demi satu lingkaran yang mebentuk badan ulat. Menaklukkan rasa risih karena tangan lengket dan berinisiatif mencuci tangan sendiri di kamar mandi. Saat Abinya tiba di rumah, dengan girang ia menunjukkan Si Ulat Berkisah hasil karyanya bersama Ummi. 

#ODOPfor99days
#day74
#griyariset
#miniproject
#ramadanceria

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di