Skip to main content

Rezeki Berwujud Harta



Di hari ini ummi dan kakak belajar mengenai rezeki yang berwujud harta. Harta tak melulu soal uang. Barang yang kita manfaatkan, kita kenakan dan kita miliki pun adalah harta. Yang kelak tak luput dari pertanggungjawaban kita pada Allah.

Hari itu ummi dan kakak mensortir pakaian adik. Pakaian bayi baru lahir, sarung tangan dan kaki, popok, kain lebar untuk bedong sudah tak digunakan adik di usianya kini. Kami menyimpannya dalam satu kardus dan melabelinya untuk memudahkan pencarian. Kakak bernostalgia dengan pakaian-pakaiannya. Dia menemukan sebuah sepatu kecil, kesayangannya dulu. Kakak ambil dan kakak pakai, tiba-tiba dia berucap, “Ummi…sepatunya masih cukup sama kakak. Kakak pakai ya mi.”

Nak, ummi paham kakak mengucapkannya dengan menahan sakit. Karena sepatu itu memang sudah kekecilan di kaki kakak. Jika pun kaki kakak masih masuk ke sepatu tersebut, tentu ada bagian kaki yang tertekan dan dipaksa bertahan. Tapi karena cinta dan berat berpisah, kakak bertahan.


Bagi ummi, ini adalah AHA moment untuk menjelaskan mengenai harta. Suatu barang yang sudah tidak bisa kita kenakan, bisa jadi saatnya beralih kepemilikan. Dengan melihat orang lain memakainya dengan gembira, bukankah ada rasa senang yang muncul dari hati? Barang yang sudah jarang kita manfaatkan dalam keseharian, saat berpindah ke tangan orang lain ternyata menjadi sangat berharga. Bukankah artinya kebermanfaatannya semakin meluas?

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-...

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m...

Nomor Sim Card Indonesia Nonaktif Saat Berdomisili di Luar Negeri? Lakukan Langkah Berikut untuk Reaktivasi!

Saat tahun lal u kami berkesempatan mudik ke Indonesia, saya membeli nomor sim card Indonesia dengan provider Telkomsel dan berniat menjaganya agar tetap aktif. Sekalipun tinggal di luar negeri, kami menggunakan beberapa aplikasi dalam negeri yang membutuhkan nomor sim card Indonesia yang aktif untuk verifikasi. Masa aktif kartu yang saya beli memang relatif pendek, sehingga saya merasa perlu mengeceknya secara berkala agar tidak sampai hangus. Tapi setelah beberapa bulan berjalan, saya larut dengan agenda-agenda keseharian, dan lupa mengeceknya via aplikasi MyTelkomsel. Pagi ini saya baru ingat, kemudian membuka aplikasi MyTelkomsel. Gagal, karena ternyata ter-logout otomatis. Entah sejak kapan, karena memang aplikasi tersebut jarang saya buka selama di Abu Dhabi. Saat saya mencoba login, qodarullah aplikasi meminta untuk melakukan verifikasi via SMS. Dan di sinilah tantangan muncul, SMSnya tidak sampai. Maka verifikasi pun gagal dilakukan. Saya mulai mencari informasi, apakah ada car...