Skip to main content

Perhatian dan Pengertian

Sejak family forum tanggal 1 Februari 2017 lalu, Abiya selalu berusaha menghubungi Ummica kala istirahat siang maupun ba’da Isya’. Tidak setiap saat jadwal kami berpadu. Kadang saat tengah hari, Mica masih membersamai anak-anak, atau saat malam hari, Biya masih lembur kerja.

Biya : Assalamu’alaykum wr wb
Mica : Wa’alaykumsalam wr wb
Biya : Ummi lagi apa? Bisa diskusi?
Mica : Harus sekarang? Kalau ditunda dulu bisa? Jam 2 gitu, Bi. Sekarang masih menemani kakak makan.
Biya : Oke, bisa. Ngga masalah.

Kami berusaha menerapkan kaidah Clear and Clarify. Biya menanyakan dulu keluangan waktu Mica, dan Mica menanyakan dulu apakah diskusi tersebut bisa ditunda atau tidak.
Bagaimana komunikasi kami sebelumnya?

Saya sulit mengeluarkan isi hati dan keinginan. Contohnya begini,

Biya : Assalamu’alaykum wr wb
Mica : Wa’alaykumsalam wr wb
Biya : Ummi lagi apa?
Mica : Tidur (jawaban yang muncul karena merasa disindir oleh Biya, sembari nggrundel mbatin, “Masa’ Abi ngga paham, ya pasti di rumah lagi ngurus anak-anak, lagi beresin rumah”)

Hahaha...belakangan saya menertawakan diri saya sendiri. Betapa kesensitifan perasaan saya itu membuat komunikasi keluarga menjadi kurang produktif. Kami pun merasa ada ketidakberesan terkait hal ini. Kami adalah dua orang yang sama-sama dewasa, yang mana idealnya mengedepankan nalar dan logika saat berbicara, bukan perasaan. Maka, saya putuskan untuk mengubah diri, mengutarakan isi hati dan pikiran, agar Biya dapat memahami dan merespon dengan tepat.

#hari8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Meneladani Visi dan Misi Keluarga Nabi Ibrahim bersama Ustadz Adriano Rusfi

Bagi keluarga kami, salah satu yang membuat betah tinggal di Bandung adalah fasilitas belajar ilmu parenting yang variatif dan ekonomis. Disinilah kami dipertemukan dengan komunitas belajar ilmu pendidikan anak, ragam acara peningkatan kualitas diri dan aneka playdate anak yang menyenangkan dan ramah kantong. Bahkan banyak kegiatan yang bisa diikuti tanpa dipungut biaya, cukup berbekal semangat belajar dan kemauan memperbaiki diri. Nah, di weekend  menjelang Idul Adha kemarin, kami berkesempatan menimba ilmu pendidikan berbasis keluarga dari Ustadz Adriano Rusfi di acara Kopdar Bulanan HebAT ( Home Education based on Akhlaq and Talents) Bandung. HebAT merupakan sebuah komunitas belajar berbasis grup WhatsApp yang mendampingi para orangtua menjalankan FbE (Fitrah based Education) dan CbE (Community based Education) dalam pendidikan anak-anaknya. Tak hanya kopdar bulanan, komunitas ini juga rutin mengadakan beragam aktivitas menarik untuk memfasilitasi kebutuhan belajar anak dan