Skip to main content

Siap Menerima Resiko?

Usai sholat Isya’, kakak terlihat sudah mengantuk.
Ummi : Kakak sudah mengantuk?
Kakak : Iyaaaa….ngantuk Mi, mau tidur
Ummi : Boleh…Yuk., gosok gigi dulu
Kakak : Ngga mau, kakak mau tidur…
Ummi : Boleh… Kak, kakak ingat cerita yang di buku kakak? Yang Maura makan coklat itu. Habis makan, gula-gula makanan itu menempel di gigi dan merusak gigi. Kakak siap menerima resiko? Siap giginya bolong?
Kakak : Ngga Miiiii… kakak mau gosok gigi sekarang
Ummi : Boleh, yuk. Mau digosokin Ummi atau sendiri?
Kakak : Sendiri aja.
Ummi : Oke, Ummi gosok gigi juga ya. Kita sama-sama. Ummi juga ngga mau giginya bolong
(Lalu kakak dan ummi beranjak ke kamar mandi dan menggosok gigi)
Kakak : Sudah Mi
Ummi : Oke. Kakak, Ummi boleh periksa kebersihannya?
Kakak : Buat apa?
Ummi : Siapa tahu ada yang belum kena gosok, kakak belum menjangkau.
Kakak : Iya, boleh.
(Gosok gigi pun selesai, kami menuju kamar tidur)
Ummi : Udah bersih dan segar ya kak. Kita sama.
Kakak  : Iya Mi. Kalau giginya ngga bolong, waktu periksa ke dokter gigi ngga ditambal ya Mi giginya? Malah dikasih hadiah?
Ummi : Iya, insyaAllah :D (sepertinya perlu menyiapkan hadiah kalau akan ke dokter gigi, hihi)

Family forum kali ini menjelang tidur. Dari kakak, Ummi belajar untuk menaklukkan rasa malas. Ternyata fitrah belajar anak begitu hebat. Meski mengantuk sekalipun, saat disampaikan pembelajaran yang masuk dalam logika mereka, mereka akan bergerak.

Dalam komunikasi kali ini, Ummi berupaya untuk mengenalkan resiko, alih-alih menggunakan kalimat perintah lebih baik mengajaknya untuk berpikir logika, sebab akibat dan menganalisa. Meminta izin saat akan memberikan perlakuan pada anak, untuk menghargai diri anak sebagai pribadi utuh. Mengajarkan dengan contoh, bukan hanya memerintah.

#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

  

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di