Skip to main content

Belajar tentang MPASI


Siang tadi, usai menemani om ke calon sekolah lanjutannya, kakak meminta untuk dibelikan jus buah. Padahal kesepakatan kami selama ramadhan adalah, kakak tidak makan dan minum di tempat umum. Maka mica tidak bisa mengabulkannya. Kakak sempat protes dan tetap meminta jus buah. Mica mencoba negosiasi dengan menawarkan membeli pepaya untuk di rumah. Kakak masih menolak. Kami pun mendekati gerobak penjualnya dan melihat ternyata gerobaknya masih tutup. Kakak menerima tawaran mica, membeli pepaya saja. Perjalanan pulang berlanjut dengan lancar.

Karena baru saja membeli pepaya, maka siang tadi menu makan adik adalah puree pepaya. Mica mengupas dan memotong bersama kakak, kakak membantu membuang bijinya. Saat menghaluskan pepaya  kami berdialog,

Kakak : Mi, pepayanya mau diapain?
Mica : Dihaluskan, mau buat makan adik
Kakak : Lho, pepaya kan manis mi. Adik belum boleh makan manis kan?
Mica : Ah iya…benar. Adik memang belum boleh makan manis. Tapi rasa manis yang berasal dari gula pasir itu kak. Kalau rasa manis yang ada di buah, boleh dimakan adik kak…
Kakak : Ooh..jadi pepaya manis boleh ya mi dimakan adik? Kakak yang nyuapin adik ya mi?
Mica : Iya, betul. Boleh dong, nyuapinnya gantian ya sama ummi. Adik kayaknya udah laper tuh. Pengen cepet-cepet maem.


Sesi obrolan tentang gula dalam MPASI ini pun berlanjut saat momen membaca bersama di malam hari, usia sholat tarawih.Mica membacakan isi buku MPASI, terutama bagian larangan penambahan gula untuk MPASI di usia bawah 1 tahun. Buku tentang MPASI memang sedang mica agendakan untuk dibaca dalam game level #5 ini. Terimakasih kakak, sudah mendorong mica membaca lebih banyak dan lebih cepat.

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di