Skip to main content

Membaca dan Mencocokkan Gambar

Di usia 3 tahun, anak memang belum bisa membaca tulisan, tapi dia bisa belajar membaca gambar. Puzzle ini adalah salah satu amunisi yang bisa membuat kakak anteng selama ikut mica mengaji. Dia membaca gambar aneka profesi, membaca gambar aneka bahan dan peralatan yang digunakan masing-masing profesi, dan menghubungkan keduanya. Saya sengaja mengamati proses belajar kakak dengan media ini. Bagaimana dia merekam informasi yang saya jelaskan di awal penggunaan ini, bagaimana dia mencari hubungan antara gambar profesi dan gambar peralatan profesi.

Saat puzzle ini saya berikan padanya, dia terdiam agak lama. Kemudia mulai menyusunnya satu persatu. Dimulai dari profesi-profesi yang favorit bagi dia. Kemudian dia mengambil gambar satu dengan yang lainnya, dilepas, ambil yang lain. Oh, ternyata dia sedang mencari hubungan dengan mencari kesamaan benda yang ada di gambar. Misal, profesi polisi, terlihat di gambar adalah seorang ibu dengan peluit terpasang di pakaian dinasnya. Maka kakak mengambil gambar yang ada peluitnya, dilanjutkan dengan memikirkan kembali, apa benda-benda di sebelah peluit, juga terpasang di pakaian dinas bu polisi? Begitu seterusnya.

Hingga kemudian, dia mencari-cari puzzle tertentu. Pasangan dari puzzle yang sedang dia pegang. Dan tidak mau beranjak memasangkan yang lain dahulu. Puzzle itu memang setelah mica cari juga tidak ada. Ternyata memang ketinggalan di rumah.

Membaca adalah sebuah perintah Allah, dan tidak melulu soal membaca tulisan dan buku. Membaca bisa dilakukan setiap saat, dalam setiap lini kehidupan. Dengan membaca, cakrawala terbentang luas, pikiran semakin matang dan semakin bijak dalam bersikap. Maka, ajak anak membaca dengan bahagia. Hingga membaca menjadi jalan pemecahan masalah baginya, dan muncul sebuah solusi dan inspirasi dalam setiap jejaknya.



Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di