Skip to main content

Mengenalkan Adab Makan pada Adik


Saat adik menjelang usia enam bulan, barang yang paling ummi prioritaskan untuk dibeli adalah booster seat atau kursi makan. Karena kursi makan yang berukuran tinggi harganya terlalu mahal, ditambah kebiasaan keluarga kami adalah makan lesehan, maka booster seat menjadi pilihan tepat untuk adik saat ini. Ini berkaca dari pengalaman kami dalam membersamai si sulung. Kami yang tidak membiasakan kakak untuk duduk di kursi makan saat jam makan, ternyata mengalami tantangan pembiasaan ini hingga saat ini. Belajar dari pengalaman, membeli kursi makan sejak awal pengenalan MPASI dan saat adik sudah bisa duduk adalah hal yang menjadi prioritas.

Terlebih, makan dengan posisi duduk adalah termasuk dalam adab makan umat muslim. Dari Anas ra dari Nabi Muhammad SAW, “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri.” Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk.” (HR Muslim). Tak apa jika adik tak tahan duduk hingga makan habis, tak apa jika dia bosan terkungkung di kursi. Namun dengan membiasakan, akan terbentuk sebuah pola pemahaman bahwa setiap makan kondisinya adalah duduk. Pola pemahaman ini yang akan tertanam di alam bawah sadar hingga menjadi sebuah kesadaran bersikap.

Pada bayi, otak kanannya sedang mengalami perkembangan pesat. Maka gerakan-gerakan refleks yang banyak dilakukan bayi adalah dengan tangan kirinya. Seperti menjumput benda atau menunjuk sesuatu. Untuk makan, tangan yang digunakan haruslah tangan kanan. Maka, sesi makan adik juga menjadi sesi pembelajaran adab satu ini. “Apabila seseorang dari kalian makan maka hendaknya ia makan dengan tangan kanannya, dan apabila ia minum hendaknya ia minum dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya, dan ia minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim no.3764). Untuk menstimulasi hal ini, ummi menyiapkan makanan di dekat tangan kanan adik. Sehingga secara otomatis, dia akan menggerakkan tangan yang terdekat untuk mengambilnya. “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu. “(HR Bukhari no.4957 dan Muslim no.3767)

Apakah adik tahan lama berdiam di kursi saat makan?
Tentu tidak. Di menit-menit awal biasanya dia asyik mengeksplorasi makanannya. Setelah eksplorasi dia rasa cukup, adik mulai ingin lepas dari kursi. Biasanya ummi akan memberikan gambar atau suara yang menarik perhatian adik. Jika dia sudah bosan akan hal itu dan makanan belum selesai, maka meja dilepas dan adik pun berdiri dan merangkak ke arah yang dia inginkan. Perlahan, semoga semakin terbiasa.

#adabmakan
#motorikhalus
#motorikkasar
#sensori





Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di