Skip to main content

Membuat Homemade Playdough ala Resep Familia Kreativa

Mini Project

11 Juli 2016

Setelah melewati 10 hari mudik, Mentari Pagi mulai merindukan aktivitas bikin-bikin di rumah. Dia menagih minta bikin mainan. Padahal saat itu kami baru pulang dari mengantarnya berenang. “Bikin playdough aja yuk Nak?” meski itu bukan mainan baru buat dia, tapi dengan playdough, dia bebas berkreasi sesuka hati. Maka dijawablah pertanyaan Micha dengan sangat antusias, “Yuk Miii!” Sengaja mengajak membuat playdough karena bahan-bahannya gampang banget didapat, cara buatnya juga sederhana banget, bisa dipakai berulang kali dan bisa dibuat aneka kreasi. Ditambah lagi, besok Micha dan Biya mau reunian sama teman-teman SMA yang juga udah padha bawa anak. Lumayanlah bisa jadi bahan main bersama, hihi.

Homemade playdough kali ini dibuat dengan melihat resep dan instruksi dari buku Playtime! karya Familia Kreativa. Karena bikinnya agak banyakan, maka kami membuat 4 kali lebih banyak dari resep yang tertera dalam buku tersebut.

Berikut resepnya :

Bahan-bahan :
  • 1 kg tepung terigu
  • 500 g garam
  • 600 ml air
  • 200 ml minyak goreng
  • Pewarna makanan


Cara membuat :
  1. Campurkan seluruh garam ke dalam tepung terigu, aduk hingga merata
  2. Tuangkan minyak sedikit demi sedikit. Aduk dengan tangan hingga adonan menyatu
  3. Tuangkan air dengan perlahan, sembari terus diaduk. Aduk dan ratakan hingga adonan kalis, padat dan bisa diangkat.
  4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian, tetesi masing-masing dengan warna yang berbeda.

Oya, proses pembuatan homemade playdough ini bisa dilakukan diatas alas koran ya. Jadi sebelum aktivitas dimulai, alasi tempat kerja dengan koran. Ini cukup meringankan saat membersihkan lantai. Karena jika tidak, maka bekas playdough yang menempel di lantai, akan membuat lengket dan berminyak sehingga lantai pun harus dipel.
Untuk Mentari Pagi yang sudah berusia 2 tahun 2 bulan, dia sudah melewati fase oral, sehingga tidak sedikit-sedikit memasukkan mainan ke dalam mulut, meski tetap terus diawasi. Keseluruhan proses pembuatan homemade playdough  ini juga sudah bisa melibatkan perannya. Melatih motorik halusnya saat menyendok tepung dan garam, menguleni adonan, hingga menuangkan minyak dan air serta menetesi pewarna. Micha hanya perlu meratakan adukan adonan hingga kalis dan mengawasi keseluruhan prosesnya.
Hasil dari resep ini, teksturnya cukup lentur namun agak berminyak. Dan seperti resep-resep lainnya, saat disimpan, dan akan digunakan kembali, teksturnya agak melunak dan mengeluarkan minyak. Oya, supaya antar warna tidak bercampur saat disimpan, maka lapisi dengan plastik di setiap bagian ya.
Selamat bermain dan berkreasi!
Campur - Aduk - Tuang - Uleni


#griyariset
#homemadeplaydough
#ODOPfor99days
#day24

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di