Skip to main content

Tantangan 30 Hari Day 26 : Membacakan Buku Anak berjudul “Was ist Fernkaelte?”



Buku ini yang sebenarnya ingin dibaca bersama kemarin, lalu terselip di suatu tempat, dan baru ditemukan kembali hari ini. Ya, masih buku dari Wien Energie. Kali ini membahas mengenai Fernkaelte, sebuah sistem pendingin untuk ruangan massal. Yang menarik, siklus pergerakan air di sini juga melibatkan tempat pengelolaan sampah Spittelau. Sepertinya saya perlu membacanya ulang dengan lebih mendetail untuk lebih memahami sistem ini. Hmm....bahasan baru ini belum saya pahami sepenuhnya, banyak kosa kata yang asing juga. Namun kami coba tuntaskan membacanya.
Sebagai alat bantu kami untuk memahami prinsip Fernkaelte, saya mencari videonya di Youtube, dan menyimak bersama. Videonya bisa diakses di sini ya. 


Karena buku ini cukup singkat, kami menyelesaikannya dengan cepat, beranjut dengan menyimak video penjelasan bersama-sama. Sesi membacakan buku ini sudah masuk hari ke-26 dan hari ini saya menceritakan suatu temuan menarik yang saya rasakan dari pembiasaan hal baru ini pada suami. Jadi sudah dua hari ini anak-anak mau tidur dengan kondisi lampu kamar gelap sepenuhnya. Sebelum-sebelumnya, mereka sangat menolak, apalagi Ahsan. Dia menolak tidur dengan kondisi lampu mati. Namun kemudian di salah satu buku yang kami bacakan di sesi ini, sebuah buku berjudul Stadt (yang kami baca di hari ke-25), salah satu halaman bukunya membahas mengenai situasi malam kota Wina. Dalam deskripsinya, digambarkan bahwa banyak kamar-kamar yang gelap, lampu hampir semua dimatikan pertanda seisi rumah sedang beristirahat. Saat itu, saya melanjutkan bahasan ke manfaat tidur dengan kondisi gelap untuk kesehatan mata. Di malam harinya, alhamdulillah kami bersepakat untuk tidur dengan kondisi gelap sepenuhnya. Ahsan tak menolak lagi. Banyak hal baik yang bisa dibiasakan dengan bantuan buku ya. Saya semakin bahagia membacakan buku anak bersama. Alhamdulillah.





Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di