Skip to main content

Tantangan 30 Hari Day 28 : Membacakan Buku Anak berjudul “Papperlapapp zum Thema Musik”

Hari ini kami melanjutkan membaca buku Papperlapapp. Kali ini tentang tema Musik. Seperti buku sebelumnya, di buku ini ada dua berita yang disajikan. Cerita yang pertama berjudul„Das Mitternachtskonzert“. Membaca judul ini sebenarnya saya langsung membayangkan jalan cerita berupa bunyi hewan-hewan kecil yang bersahut-sahutan di malam hari. Itu mah kondisi di Indonesia banget ya, ada bunyi jangkrik, disusul bunyi tonggeret atau garengpung. Di sini tentu berbeda. Das Mitternachtskonzert yang diceritakan di sini bermula dari dua kakak beradik yang mencoba untuk tidur malam di pekarangan rumah menggunakan tenda. Saat hari sudah larut, mereka membuka perbekalan dan dari wadah makanan itu dihasilkan bunyi-bunyian. Nah, itulah konser tengah malam mereka. Mona dan Kira membunyikan apa yang ada di tangan mereka secara bergantian. Mereka lupa bahwa hari sudah malam, hingga kemudian ayah mereka keluar dari rumah dan mengingatkan mereka untuk melanjutkan permainan di esok hari. Ayah khawatir orang-orang yang sedang tertidur terusik oleh bunyi-bunyian yang dibuat Kira dan Mona. Nasihat Ayah pun dipahami oleh Kira dan Mona. Mereka meletakkan barang-barang yang ada di tangan, kemudian bergegas tidur di dalam tenda berdua. Mona tidak bisa langsung tidur, ia membuka mata beberapa kali karena mendengar bunyi-bunyi yang tak biasa ia dengar. Namun ia abaikan karena hal tersebut bukanlah suatu yang menakutkan. 


Cerita kedua berjudul „Ein Kuss fuer die Kaiserin“, menceritakan tentang masa kecil seorang pemusik terkenal dari Austria, Wolfgang Amadeus Mozart. Suatu hari ia dan keluarganya diundang ke istana Schoenbrunn karena Mozart dan kakaknya, Nannerl piawai bermain piano dan violin. Mereka bermain musik di depan Maria Theresa dan keluarga.

Selain dua cerita diatas, ada juga ide membuat gitar sendiri yang bisa dicoba di rumah, juga ada beberapa lembar aktivitas yang bisa dikerjakan anak-anak. 

Ada beberapa kalimat yang menarik perhatian, karena susunan kalimatnya merupakan hal baru bagi saya, antara lain :
Das Zelt steht zwar nur in ihrem Garten, aber ein Abenteuer ist es trotzdem.
Zur Sicherheit haben wir deshalb auf der Reise noch schnell ein paar seiner Stuecke auswendig gelernt. 
Penggunaan kata penghubung "da" 
Da will sogar ihre grosse Schwester Kira mitmachen.
Juga penggunaan kata „lassen“ 
Ich lasse die Terrasentuer offen.
Membaca buku anak secara perlahan, menemukan kata-kata asing yang belum saya pahami, menjadi sebuah keasyikan tersendiri dalam pengerjaan tantangan 30 hari ini. Dan semoga kebiasaan ini bisa terus berlanjut sekalipun periode tantangan sudah selesai, karena aktivitas ini bisa menjadi salah satu cara belajar bahasa Jerman dengan menyenangkan dan melibatkan anak-anak. Juga semoga pemahaman yang Allah berikan dari proses ini, menjadi sebuah jalan kebermanfaatan yang terjaga niatnya. Aamiin. 

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di